Menjaga Etika Kunjungan: Pelajaran dari Interaksi DPRD Lahat dan Muratara

Menjaga Etika Kunjungan: Pelajaran dari Interaksi DPRD Lahat dan Muratara

(AMALUDIN-UNSELA)Menjaga Etika Kunjungan: Pelajaran dari Interaksi DPRD Lahat dan Muratara. -Foto: dok/lahatpos.co-

Lahatpos.co - Kunjungan antar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya seharusnya menjadi momen yang sarat dengan etika dan protokol. Namun, peristiwa yang terjadi saat delapan anggota DPRD Muratara melawat ke kantor DPRD Lahat pada Rabu (24/01/2024) membuka jendela pada tantangan etika dalam interaksi antar-lembaga pemerintahan. 

Interaksi dimulai dengan kekosongan di kantor DPRD Lahat saat kunjungan berlangsung. 

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan, apakah ada koordinasi sebelumnya atau kurangnya komunikasi antar DPRD terkait kunjungan tersebut. 

Tanpa surat pemberitahuan sebelumnya, kondisi ini mengundang perdebatan terkait persiapan dan tata cara kunjungan resmi. 

Ruang Komisi II DPRD Lahat menjadi saksi bisu pertemuan antara anggota DPRD Lahat dan Sub Koordinator Kerjasama dan Aspirasi, Rosian Muklis. 

Dialog singkat antara kedua belah pihak hanya berlangsung 10-15 menit, yang kemudian diikuti dengan kepulangan rombongan DPRD Muratara. 

Kecepatan interaksi ini menimbulkan pertanyaan tentang substansi konsultasi yang sebenarnya dan apakah pertemuan tersebut memenuhi standar etika. 

Ketidaksesuaian ini semakin menarik perhatian ketika diketahui bahwa DPRD Lahat sedang dalam masa Dinas Luar (DL) semua. 

Pertanyaan muncul: apakah ada koordinasi yang seharusnya terjadi agar kunjungan dapat diselenggarakan dengan lebih baik? 

Sikap seolah-olah acuh tak acuh terhadap tamu mengundang pemikiran tentang perlunya pembaruan protokol dan standar prosedur dalam kunjungan antar DPRD. 

Permasalahan ini seolah membuka lembaran baru dalam diskusi seputar etika dan tata cara kunjungan antar-dewan. 

Sebagai anggota dewan yang mewakili rakyat, diharapkan tingkat kesadaran dan ketelitian mereka dalam menjalankan tugas-tugas resmi, termasuk kunjungan ke daerah lain, dapat ditingkatkan. 

Pelajaran dari interaksi DPRD Lahat dan Muratara adalah pentingnya menjaga etika dalam setiap aspek kunjungan resmi. 

Koordinasi yang baik, pemberitahuan sebelumnya, dan dialog yang substansial harus menjadi bagian dari proses ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: