Materi Khutbah Jumat, Mengapa Kita Peduli Palestina

 

Materi Khutbah Jumat tentang Mengapa Kita Peduli Palestina

Lahatpos.co - Innal hamda lillaah. Nahmaduhu wanastainuhuu wanastagfiruh. Wanauudzu billaahi min suruuri anfisinaa, wamin sayyia ti a’malinaa.

 

Mayyahdillah fala mudillah. Waman yudhilh fala hadiyalah.

 

Ashadu alla illaha illalloh wahdahula syarikalah, waasyadu anna Muhammadan abduhu warasuluh. Allahuma Sholi ‘ala Muhammad, wa ‘alaa alihi waashabihi ajmain.

 

Innalloha wa malaaikatahu yusholluna ‘alan nabi ya ayyuhalladziina amananu shollu alaihi wa salimuu taslima.

 

Ya ayyuhaladzi naamanu taqullooha haqqo tuqaatih walaa tamutunna illa waantum muslimun.

 

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.

 

Puji dan rasa syukur kita ucapkan atas segala limpahan rahmad dan taufik serta hidayahnya.

 

Kita masih diberikan nikmat sehat dan kesempatan sehingga kita dapat melaksanakan rutinitas keseharian kita. Terlebih melaksanakan kewajiban dalam sholat jumat di masjid yang mulia ini.

 

Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada nabi agung nabi Muhammad Saw. Yang telah membawa kita dari jamaan jahiliyah kezaman yang terang benerang seperti saat ini.

 

Dalam kesempatan ini, kami mengajak selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Salah satu upaya dalam meningkatkan iman dan taqwa yakni memperkuat Aqidah dan ketauhidan kita.

 

Seperti kita ketahui baik media sosial maupun media cetak, hari-hari terakhir ini, kita disuguhi tontonan yang begitu menyayat dan mengiris hati kita.

 

Bagaimana tidak. Di era modern yang katanya penjajahan di atas muka bumi telah dihapuskan, kaum Zionis dengan leluasa seenaknya saja menjajah bumi Palestina dan menindas rakyat di sana.

 

Serangan demi serangan terus dilancarkan kepada rakyat yang tidak berdosa. Ratusan nyawa rakyat Palestina telah menjadi korban kekejian dan kebiadaban mereka.

 

Dalam kesempatan khutbah singkat kali ini, khatib ingin menyampaikan sekilas tentang kedudukan Palestina dalam agama kita, dengan harapan dapat memperkuat Aqidah dan ketahuidan.

Sumber: