Kelanjutan Pembangunan Jalan Tol Lubuklinggau-Bengkulu Stop Sementara oleh Pemerintah, Tunggu Presiden Baru
Kelanjutan pembangunan jalan tol Lubuklinggau-Bengkulu stop sementara oleh pemerintah, tunggu presiden baru.-Foto : dok/lahatpos.co-
Pembangunan jalan tol adalah upaya pemerintah mewujudkan pembangunan infrastruktur merata di seluruh Indonesia. Dengan begitu, istilah Jawa-sentris akan berganti menjadi Indonesia-sentris.
Sejalan dengan kunjungannya pada akhir September lalu, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menegaskan bahwa jalan tol Trans Sumatera akan bisa digunakan pada Lebaran tahun mendatang.
Salah satunya Jalan tol Padang-Sicincin.
Hadi Tjahjanto mengatakan, akan sejumlah infrastruktur tambahan untuk Jalan tol Padang-Sicincin.
Pekerjaan struktur yang telah rampung diantaranya 5 jembatan under bridge, 2 jembatan sungai/irigasi, 12 perlintasan box traffic, 2 perlintasan box pedestrian.
Adapun total panjang mainroad jalan tol ini adalah 36,6 km, pekerjaan konstruksi jalan tol.
Terus dilanjutkan dengan berbagai strategi seperti mengupayakan metode kerja yang efektif dan efisien, serta penggunaan digitalisasi konstruksi.
Digitalisasi konstruksi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan proyek ini juga beragam.
Mulai dari desain yang menggunakan Building Information Modelling (BIM) dan Light Detection and Ranging (LIDAR).
Hingga dalam pengerjaan tanahnya menggunakan salah satu teknologi yang paling mutakhir.
Yakni Kolom Grout Modular (KGM), atau perbaikan tanah meliputi proses pengeboran lapisan tanah dan menginjeksi pasta beton sebagai penyalur beban ke lapisan tanah keras di bawahnya.
Menariknya, pembangunan jalan tol yang melewati berbagai jenis jalur seperti jalan lintas antar kota, jalan desa, hingga jalur perlintasan kereta api ini akan dilengkapi sejumlah fasilitas struktur diantaranya jembatan under bridge atau underpass.
Jalan tol ini nantinya akan dilengkapi bangunan persilangan seperti underpass sebanyak 14 buah.
Adapun untuk ruas yang melewati perlintasan kereta api jalur Bandara Internasional Minangkabau – Kayu Tanami ini dibangun 4 (empat) buah underpass.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo, mengungkapkan rata - rata kondisi tanah dasar di sekitar perlintasan merupakan tanah lunak sehingga memerlukan konstruksi khusus yaitu metode struktur kaki seribu atau pile slab pada bagian jalan pendekat jembatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: