Pj Gubernur Agus Fatoni Minta Bupati/Walikota Sumsel Segera Lakukan Langkah Konkret Antisipasi Inflasi Daerah

Pj Gubernur Agus Fatoni Minta Bupati/Walikota Sumsel Segera Lakukan Langkah Konkret Antisipasi Inflasi Daerah

Pj Gubernur Agus Fatoni minta bupati/walikota se-Sumsel segera lakukan langkah konkret antisipasi inflasi daerah.-Foto : dok/lahatpos.co-

LAHATPOS.CO, Palembang - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni meminta Bupati dan Walikota se-Sumsel untuk segera mengambil langkah konkret mengantisipasi terjadinya inflasi daerah. 

Hal ini diungkapkannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi di Daerah Tahun 2023 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian yang diikutinya melalui zoom meeting dari Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Palembang, Senin (16/10/2023).

"Seluruh kepala daerah di Sumsel sudah kita ingatkan agar melakukan langkah konkret menekan inflasi," ujar Fatoni.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel telah melakukan sejumlah upaya, salah satunya dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kabupaten/Kota se-Sumsel. 

Kemudian, dia juga mengimbau masyarakat agar melaksanakan Gerakan Mandiri Pangan (GSMP), yaitu dengan menanam sendiri berbagai komoditi kebutuhan sehari-hari.

"Upaya lain dalam menekan melonjaknya harga pangan di pasaran kita menghadirkan Toko Kepo (Kebutuhan Pokok) yang menjual berbagai kebutuhan bahan pangan dengan harga lebih murah di pasaran," ungkap Agus Fatoni.

Agus Fatoni juga memaparkan saat ini tingkat inflasi di Provinsi Sumatera Selatan berada di angka 2,28% (yoy) dan menyamai angka nasional. 

Secara umum harga bahan pokok di Sumsel saat ini cukup stabil, bahkan sejumlah komoditi mengalami penurunan harga.

"Harga daging dan telur mengalami penurunan," jelas Agus Fatoni.

Namun untuk komoditi beras terjadi sedikit kenaikan harga yang dipengaruhi faktor cuaca. Oleh karena itu, Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung (Sumsel Babel) telah menyiapkan sebanyak 31 ribu ton beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sepanjang tahun 2023 yang telah tersalurkan 29 ribu ton.

"Sekarang masih tersisa 2 ribu ton. Mohon untuk ditambahkan untuk bisa menekan kenaikan harga beras di Sumsel," kata Fatoni.

Dalam kesempatan yang sama, Mendagri menyebut penyumbang tertinggi inflasi dari sektor makanan dan minuman. Khususnya pada harga beras, gula pasir dan cabe rawit. 

Sementara itu, penyumbang inflasi pada tahun lalu disebabkan oleh kenaikan BBM.

"Masalah pangan ini penting sekali, makanya saya minta angka proxy mingguan melalui Indeks Perkembangan Harga (IPH) agar kelihatan daerah mana saja yang inflasinya tinggi dalam kurun waktu tertentu," ucap Fatoni.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: