HDMY Berhasil Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Sumsel

HDMY Berhasil Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Sumsel

HDMY berhasil turunkan kemiskinan ekstrem di Sumsel. --

PALEMBANG, Lahatpos.co - Upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) di bawah kepemimpinan Gubernur H Herman Deru dengan Wakil Gubernur (Wagub) H Mawardi Yahya (HDMY) dalam menurunkan  kemiskinan ekstrem patut diacungi jempol.

Satu minggu menjelang purna tugas sebagai pasangan Gubernur dan Wagub Sumsel Periode 2018- 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel merilis kemiskinan ekstrem di Provinsi Sumsel turun tajam menjadi 1,41%  pada tahun 2023. Jika dibanding sebelumnya 3, 19 % pada tahun 2022. 

Kepala BPS Provinsi Sumsel Wahyu Yulianto, M.Si ketika dibincangi usai audensi dengan Gubernur Herman Deru di Griya Agung, Jumat ( 22/9) pagi, mengartikan penurunan kemiskin ekstrem  Sumsel  hampir 50 persen  dibawah  kepemimpinan Gubernur Herman Deru  dan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya.

“Instrumen pendukungnya ada  pendekatan Bapak Gubernur  melalaui bantuan-bantuan yang tepat sasaran, kemudian program GSMP dengan memberdayakan mereka, mengurangi beban konsumsi,” jelasnya.

BACA JUGA:Pemerintah dan DPRD Lahat Anggarkan Dana Rp1,5 Milyar untuk Air Bersih PDAM Lahat Selatan

Selain turunnya  kemiskinan ekstrem yang tidak kalah pentingnya adalah, naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumsel yang dari dulu kelasnya hanya kelas yang sedang dibawah angka 70, sekarang sudah ke level tinggi yakni 70,90. 

“Memang IPM itu adalah satu indikator yang multidimensi,  berbeda seperti pertumbuhan ekonomi bisa melaju tinggi gitu, kalau IPM itu jangka panjang. Untuk menaikkan satu poin saja, Wah itu butuh effort (upaya)  yang besar dari pemerintah daerah,” tuturnya. 

Wahyu menyebut komponen yang menaikkan IPM Provinsi Sumsel salah satunya adalah komponen kesehatan, pendidikan dan kemudian ekonomi. 

“Dari sisi ketiganya  berjalan beriringan tidak mau sendiri-sendiri, dari sisi angka harapan hidup  juga meningkat, dari sisi harapan lama sekolah  kita sudah pada level D1, kemudian tingkat pendapatan perkapitanya masyarakat  meningkat. Jadi tiga komponen yang perlu dipahami, kita tidak bisa kalau menggerakkan IPM hanya pada satu sisi dimensi saja ini harus bergerak sama-sama,” katanya. 

BACA JUGA:Musim Kemarau Musim Debu Jangan Beli Yang Tidak Perlu

Lebih lanjut Wahyu menerangkan,  pertumbuhan ekonomi  Sumsel juga  mengalami peningkat signifikan  5,24 %. Sedangankan pertumbuhan ekonomi Nasional 5,11%  itu artinya  Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumsel melampaui nasional, dan  untuk Se-Sumatera, Provinsi Sumsel paling tinggi. 

“Pertumbuhan ekonomi juga termasuk tertinggi di atas nasional, dan juga bahkan di Sumatera kita paling tinggi,” paparanya.

Dijelaskan, hasil sensus pertanian mengidentifikasi ada 1,6 juta   rumah tangga petani dan dalam satu rumah tangga petani itu bisa menggerakkan atau mengelola dua unit usaha, yang relevan dengan diangkatnya 2000 Tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP) oleh Gubernur H Herman Deru.

 “Berdasarkan hasil pertanian sudah bisa mengembangkan usahanya jadi dua hasil, atau petani yang juga menjadi entreprenuer tanpa meninggalkan pekerjaannya sebagai petani,” tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: