Muhasabah : Keterasingan Pada Kebenaran
Muhasabah--
Patokan kebenaran bukanlah dilihat dari sekedar banyaknya pengikut. Apalagi hanya berdasarkan suatu survey yang masih dipertanyakan objektivitas, validitas dan reliabilitas datanya. Patokannya adalah tetap melihat apakah bersesuaian dengan kebenaran. Kebenaran sejatinya tidak memerlukan alasan pembenaran untuk membungkus suatu kebatilan...
Allah Azza wa Jalla berfirman,
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
“Dan sebahagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya.”
(QS. Yusuf: 103).
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.”
(QS. Al An’am: 116)
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senatiasa membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa untuk meraih ridha-Nya...
Aamiin Ya Rabb.
Wallahua'lam bishawab
Dishare oleh Ketua MUI Lahat Drs H Zulkiah A Kohar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: