Keren, Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Desa ini Bekarang Ikan Bersama

Keren, Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Desa ini Bekarang Ikan Bersama

Warga Desa Karang Endah Kecamatan Kikim Timur bekarang Ikan bersama di lubuk larangan.-Foto : April/lahatpos.co-

LAHAT, LAHATPOS.CO - Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, masyarakat Desa Karang Endah Kecamatan Kikim Timur melakukan Bekarang bersama di Sungai Empayang yang dijadikan sebagai lubuk larangan bagi warga Desa Karang Endah, Selasa (18/4/2023)

Bekarang bersama masyarakat diikuti para unsur Pemerintahan Desa Karang Endah. 

Tampak Ketua Lembaga Adat bersama anggota BPD, Kades, dan Sekdes berbaur dengan masyarakat bersukaria menangkap ikan di Sungai Empayang Desa Karang Endah.

Amran (48), Ketua Panitia Lubuk Larangan menuturkan, Bekarang bersama dilakukan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri.

BACA JUGA:Mobil Dump Truck Oleng Tabrak Dua Mobil di Merapi Timur

Menurutnya, tradisi bekarang ikan bersama di desa masih melekat hingga sekarang ini.

Setiap tahun warga melakukan bekarang ikan, untuk Desa Karang Endah sudah melakukan bekarang bersama karena pembentukan Lubuk Larangan baru berjalan dua tahun.

“Selain warga para pemangku kepentingan di Desa Karang Endah juga ikut Bekarang Ikan Bersama, ini bentuk kebersamaan silaturahmi warga desa,” ungkap Ketua Panitia.

Selain itu Anton, salah satu masyarakat Desa Karang Endah menuturkan, bahwa Bekarang Ikan bersama sudah menjadi tradisi di setiap lapisan masyarakat khusunya di Kikim area dan dilaksanakan pada setiap tahunnya.

BACA JUGA:Klarifikasi Kesra Pemda Lahat Terkait Penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah

“Tradisi dan budaya Bekarang Ikan Bersama ini tetap kita pertahankan dan dilestarikan. Kegiatan ini bernuansa silaturahmi dan kebersamaan masyarakat yang sangat positif,” pungkasnya.

Terpisah, Camat Kikim Timur Pukatul Hadi mengaku bersyukur warga di Kecamatan Kikim Timur masih terus melestarikan budaya berkarang alias bekarang Ikan.

Pukatul menilai Lubuk Larangan yang ada di desa-desa di Kecamatan Kikim Timur selain tradisi di desa juga menjaga kondisi sungai dari ekosistem alam. 

“Keberadaan Lubuk Larang sendiri sangat dirasakan yang paling utama ialah kondisi sungai yang masih bagus dan bersih,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: