Pemda Lahat

Aliran Tasawuf Mengaku Raja Adil di Ogan Ilir

Aliran Tasawuf Mengaku Raja Adil di Ogan Ilir

Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak yang dikembangkan oleh Rosidi alias Siddiq yang konon diberi gelar Raja Adil. --

OGAN ILIR, LAHATPOS.CO - Aliran Tasawuf muncul di Desa Kuang Dalam, Kecamatan Rambang Kuang, OGAN ILIR, Sumatera Selatan.  

Aliran yang dimaksud yakni Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak yang dikembangkan oleh Rosidi alias Siddiq yang konon diberi gelar Raja Adil

Beredarnya poster di media sosial yang menerangkan bahwa Rosidi alias Siddiq yang memiliki gelar Raja Adil akan menyatukan seluruh agama kini menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial dan warga setempat di Ogan Ilir yang merupakan kota santri.  

Kabar ini membuat Siddiq angkat bicara dan merasa kabar tersebut menyesatkan, bahkan dia marah atas sejumlah pemberitaan yang dianggap menyudutkan dirinya dan pengikutnya.    

BACA JUGA:Tiga Poin Isi Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, Soal Larangan Buka Puasa Bersama

Siddiq menerangkan bahwa Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak merupakan petunjuk, bukan aliran atau sekte atau kelompok yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. 

Diawali sejak tahun 1982 dimana Siddiq mengaku istikomah melakukan sujud syukur karena merasa mendapat karunia dari Allah SWT. 

Hal ini juga dilakukan mendiang ayah Siddiq yakni almarhum Fahrorrozi yang wafat pada 2010 lalu. 

"Setelah sekian lama kami berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, pada November 2014 saya mendapat petunjuk berupa Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak dan saya diberi gelar Raja Adil," ungkap Siddiq saat ditemui di kediamannya di Desa Kuang dalam Kecamatan Rambang Kuang Ogan Ilir.  

BACA JUGA:Ada Sosok Ini di Tempat Pembuangan Sampah Jalan Baru Desa Manggul Kecamatan Lahat

Gelar Raja Adil diklaim didapatkan saat Siddiq sedang beraktivitas seperti biasa sujud syukur di tempat biasanya, pria 65 tahun itu bertekad menjalankan ibadah sesuai syariat Islam serta yang biasa ia kerjakan selama ini.  

Ia melanjutkan, sama sekali tak ada perbedaan cara ibadah Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak dengan umat muslim lainnya. 

"Salat sama saja lima waktu. Ibadah doa, puasa, sedekah, semua tidak ada yang berubah, tak ada yang dikurangi maupun dilebihkan. Serta tidak melanggar akidah," kata Siddiq menegaskan. 

Layaknya dakwah pada umumnya, Siddiq juga menyebarkan Tasawuf Maqom Hakiki Mutlak kepada warga bahkan pengikutnya saat ini baru sebatas keluarganya saja.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: