Enam Fakta Kota Pagar Alam Menggempari Indonesia

Enam Fakta Kota Pagar Alam Menggempari Indonesia

Beberapa Fakta yang ada di Kota Pagar Alam-Wahyu/LAHATPOS.CO (Dok)-

LAHATPOS.CO, Pagar Alam- Pagar Alam adalah salah satu Kota di Provinsi Sumatera Selatan. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Lahat di sebelah utara dan barat, Kabupaten Lahat dan Kabupaten Muara Enim di sebelah timur, serta Provinsi Bengkulu di sebelah selatan.

Sebelumnya, Kota Pagar Alam termasuk bagian dari Kabupaten Lahat. Wilayah itu resmi menjadi kota setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2001 tambahan Lembaran Negara No. 4115.

Kota Pagar Alam memiliki luas wilayah 633,66 kilometer persegi.

Kota ini terbagi atas lima kecamatan, yaitu Kecamatan Dempo Selatan, Dempo Tengah, Dempo Utara, Pagar Alam Selatan, dan Pagar Alam Utara.

Pada 2020, jumlah penduduk Pagar Alam mencapai 143.840 jiwa. 

Jumlah itu menjadikan Pagar Alam sebagai Kabupaten dengan populasi penduduk paling sedikit di Sumatera Selatan, yakni sekitar 1,69 persen populasi Sumatera Selatan. Apa lagi fakta menarik dari Pagar Alam yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber?

1. Asal-usul Nama Kota Pagar Alam

Wilayah Pagar Alam dulunya disebut sebagai Pasemah. Nama itu tercatat dalam catatan seorang pegawai pemerintah Hindia Belanda, J. S. G. Gramberg pada 1865.

Ia menyebut, jika seseorang mendaki Bukit Barisan dari arah Bengkulu ke arah utara Ampat Lawang menuju ke dataran Lintang yang indah, ia akan sampai di sebelah barat Gunung Dempo. Maka, pastilah ia berada di negeri orang Pasemah.

Menurut budayawan dan sesepuh Besemah, Mohammad Saman, nama Pasemah berasal dari pengucapan orang Belanda yang salah. Pengucapan yang benar seharusnya Besemah yang artinya suka damai.

2. Gunung Dempo

Gunung Dempo berada di perbatasan Kota Pagar Alam dan Provinsi Bengkulu. Gunung ini menjadi gunung tertinggi di Sumatera Selatan. Masyarakat sering mendakinya untuk mencari kayu atau hanya sekedar berjalan-jalan. 

Meskipun Gunung Dempo tergolong cukup tinggi, yaitu 3159 mdpl, para pendaki tidak perlu khawatir kehabisan air karena terdapat air jernih yang dapat ditemui sampai setengah perjalanan. 

Pemandangan hutan pada gunung ini mirip seperti Gunung Gede-Pangrango, yaitu hutan montana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: