Mantap, Kades Tanjung Jambu Nyanyi Lagu Umak
Kades Tanjung Jambu Ramdoni SE menyanyikan lagu judul Umak.--
Ya Allah… kalbu dan jemari saya bergetar, tubuh berkeringat dingin.
Batin saya menangis sejadi-jadinya.
Saya malu, karena saya tahu rumah ini, semua tanaman dan hewan peliharaan berkat ibu.
Kemudian melanjutkan ceritanya, “Dari dalam rumah, ibu menatap dengan tatapan sayu. Seakan mau berkata tentang rasa prihatin sekaligus bersuka cita karena kalbu saya sudah kembali kepadanya,” ujar Ancha bernada haru.
Setelah itu, spontan Ancha mendekati dan memeluk ibunya.
Memeluk dan mengelus sebagaimana ibu menimangnya sewaktu masih kecil, sembari bertanya dengan setengah berbisik dan sedikit tersedan.
“Sehat kamu, Mak?” tanya Ancha.
“Alhamdulillah sehat, Nak.” Sang ibu mengelus lembut tangan Ancha.
“Mak kamu ngikut aq saje, tinggal di humahku saje. Pukoknye, ka kusenaika pehawakan kamu, au Mak. Makan tinggal makan, minum tinggal minum, tiduk tinggal tiduk, au Mak.”
“Au kele nak au. Tehingat uji bapang kamu dulu, huma ni jangan ditinggalka sianu,” jawab Ibu Ancha dengan dibarengi tertawa kecil.
“Mak, badan kamu ni la tue, la iluk kamu senai nikmati niti kehidupan, dek perlu agi sibuk nak bemasak, nyabun, melihare ayam nga ye lain-lain. Tunggula nga anak kamu ni saje. Pacak senai juge pehawakan kamu, Mak.”
Tidak ingin melihat Ancha semakin larut dalam perasaan sedihnya, sang ibu menyembunyikan keharuannya dengan tertawa kecil. Ia langsung mengalihkan obrolan.
“Kaba nak ngupi, Nak? Umak buatka kuday, au!” Ibu Ancha bergegas melangkah ke dapur.
Ancha tertegun. Saat itu, di dalam hati Ancha begitu berharap ibunya bisa ikut, agar meski sedikit, setidaknya bisa membalas jasa ibunya.
“Ngupi jadi juge, Mak. Jadila cangkir kecik saje, pegila ayuk mbuatnye, Mak!” ujar Ancha sejurus kemudian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: lahatpos.co