Tidak Semua Pemukulan Guru adalah Kriminal

Tidak Semua Pemukulan Guru adalah Kriminal

Ilustrasi guru mengajari muridnya.--

Anda pilih menegakkan HAM (hak asasi manusia), atau akhlak anak kita bobrok??? 

HAM tak pernah berbuat apa apa ketika akhlak anak rusak, tetapi ketika anak dicubit untuk didisiplinkan HAM berbicara Lantang.

(Sebuah Pelajaran Berharga untuk orang tua / walil murid)

Hakim itu mengejutkan semua orang di ruang sidang. Beliau membebaskan terdakwa kemudian meninggalkan tempat duduknya lalu turun untuk mencium tangan terdakwa.

BACA JUGA:Perut BCL Terlihat Buncit, Netizen Curigai Ariel dan M

Terdakwa yang seorang guru SD itu juga terkejut dengan tindakan hakim. Namun sebelum berlarut-larut keterkejutan itu, sang hakim mengatakan, “Inilah balasan yang harus kulakukan sebagai rasa terima kasihku kepadamu, guru.”

Rupanya, terdakwa itu adalah gurunya sewaktu SD dan hingga kini ia masih mengajar SD. Ia menjadi terdakwa setelah dilaporkan oleh salah seorang wali murid, gara-gara ia memukul salah seorang siswanya. 

Ia tak lagi mengenali muridnya itu, namun sang hakim tahu persis bahwa pria tua yang duduk di kursi pesakitan itu adalah gurunya.

Hakim yang dulu menjadi murid dari guru tersebut mengerti benar, pukulan dari guru itu bukanlah kekerasan. Pukulan itu tidak menyebabkan sakit dan tidak melukai. Hanya sebuah pukulan ringan untuk membuat murid-murid mengerti akhlak dan menjadi lebih disiplin. Pukulan seperti itulah yang mengantarnya menjadi hakim seperti sekarang.

BACA JUGA:Batuk dan Pilek Tidak Sembuh, Ini Saran Kadinkes Lahat

Dulu, saat kita “nakal” atau tidak disiplin, guru biasa menghukum kita. Bahkan mungkin pernah "memukul" kita. 

Saat kita mengadu kepada orangtua, mereka lalu menasehati agar kita berubah. Hampir tidak ada orangtua yang menyalahkan guru karena mereka percaya, itu adalah bagian dari proses pendidikan yang harus kita jalani. Buahnya, kita menjadi mengerti sopan santun, memahami adab, menjadi lebih disiplin. Kita tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang hormat kepada guru dan orangtua.

Lalu saat kita menjadi orangtua di zaman sekarang, tak sedikit berita orangtua melaporkan guru karena telah mencubit atau menghukum anaknya di sekolah. Hingga menjadi sebuah fenomena, seperti dirilis di media masa, guru-guru terkesan membiarkan siswanya. Fungsi mereka tinggal mengajar saja; menyampaikan pelajaran, selesai. Bukan mendidik. Fungsi pendidikan sudah hilang karena tidak adanya kerjasama antara guru, orang tua dan masyarakat.

Jangan salahkan guru jika murid sekarang kurang mengerti ahlak dan hasil pendidikanya tidak seperti yang diharapkan orang tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: