Pemda Lahat

Bukan Paracetamol Penyebab Gagal Ginjal Akut, Simak Keterangan Retno Palupi

Bukan Paracetamol Penyebab Gagal Ginjal Akut, Simak Keterangan Retno Palupi

Ilustrasi bagian ginjal pada manusia.--

LAHATPOS.CO, Jakarta - Tim Medis Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak RSUP Dr Sardjito, Retno Palupi menyatakan, bahwa bukan paracetamol yang menjadi pemicu penyakit gagal ginjal akut pada anak-anak. 

"Sebenarnya bukan paracetamol yang berbahaya untuk dikonsumsi. Bisa saja justru dari bahan tambahan Dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) yang umumnya ditemukan sebagai cemaran pada gliserin atau propilen glikol yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan obat puyer atau tablet," kata Retno, Jumat 21 Oktober 2022.

Menurut Retno, hingga saat ini belum diketahui penyebab munculnya gagal ginjal akut pada anak-anak. Termasuk 13 kasus gagal ginjal yang muncul di DIY.

"Terkait isu paracetamol sirup masih dalam investigasi, pelacakan. Hanya saja kemenkes sudah mengeluarkan beberapa rekomendasi dan kami mengikuti rekomendasi itu," ujarnya.

BACA JUGA:Belum Ganti Rugi, PT KAI Sudah Gusur Lahan Warga di Desa Tanjung Jambu Merapi Timur

Kendati begitu, Retno meminta masyarakat mentaati rekomendasi Kementerian Kesehatan (kemenkes) untuk tidak mengkonsumsi obat paracetamol sirup hingga ada penelitian lebih lanjut. 

"Masyarakat juga diminta untuk tidak membeli obat tanpa rekomendasi dokter," ucapnya.

Saat ini Kemenkes masih mencari tahu apakah DEG dan EG berkaitan dengan kasus gagal ginjal atau tidak. Hal tersebut menjadi bentuk kewaspadaan di tingkat nasional.

"Itu rekomendasi dari kemenkes dan IDAI," ujarnya.

BACA JUGA:Jadwal Kegiatan Pemkab Lahat Hari ini

Retno menambahkan, selain membatasi obat-obatan sirup, tim medis meminta para orangtua yang memiliki anak dibawah usia 6 tahun untuk lebih waspada dan melakukan deteksi dini atas kesehatan anaknya. 

"Diantaranya mendeteksi adanya gejala penurunan volume atau frekuensi urin atau tidak ada urin baik dengan atau tanpa gejala demam," terangnya.

Selain itu mengecek kepekatan urin pada anak-anak secara berkala. Begitu pula munculnya gejala batuk pilek perlu yang disertai diare pada anak-anak.

"Orang tua yang memiliki anak terutama yang berusia balita, diimbau sementara tidak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai dilakukan pengumuman resmi pemerintah," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: