Calon Komisioner Bawaslu Sumsel Terkesan Perwakilan 3 Parpol dan Ormas Kemahasiswaan
LAHATPOS.CO, Palembang - 12 nama Calon Komisoner Bawaslu Sumsel periode 2022-2027 yang diumumkan Timsel Seleksi (Timsel) mendapat sorotan tajam publik, karena terkesan perwakilan dari 3 parpol dan ormas kemahasiswaan tertentu.
Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sumsel (ForDes), Drs Bagindo Togar Butar Butar, yang menilai 12 besar calon anggota Bawaslu Sumsel itu. Tidak ada satu pun yang independen. Padahal ini sangat penting untuk menjaga pelaksanaan pemilu yang berintegritas.
Menurut Bagindo, 12 nama Calon Komisoner Bawaslu Sumsel itu, merupakan hasil design oleh Bawaslu pusat. Hal itu menggambarkan penentuan nama-nama yang lolos sarat dengan kepentingan 3 parpol besar.
Mereka Timsel Bawaslu itu, sangat ketara mengutamakan representasi dari ormas dan organisasi kemahasiswaan tertentu. Timsel seolah tak berdaya dan bersikap pasif ketika didikte Bawaslu pusat.
BACA JUGA:Herman Deru Tinjau Geotermal Rantau Dedap Muara Enim
"Timsel itu banyak akademisi, seharusnya mereka kritis jika ada tekanan dari Bawaslu pusat,” ujarnya.
Bagindo Togar melihat 12 nama Calon Komisoner Bawaslu Sumsel yang diumumkan itu, tidak satu pun merepresentasikan sosok yang independen. Padahal UU mengamanatkan pengawas pemilu adalah independen.
Dengan kondisi seperti itu, pada pengawasan Pemilu 2024 mendatang, sulit mengarapkan integritas mereka dalam menjaga pesta demokrasi berjalan secara fair dan jurdil.
Para Komisioner Bawaslu yang terpilih itu nantinya pasti akan menghamba kepada partai yang menjadi representasi mereka di Bawaslu.
BACA JUGA:Kunker di Semendo Darat, Herman Deru Silaturahmi Dengan Jemaah Masjid Baitul Jannah
“Bagaimana kita mau berharap muatan kualitas demokrasi dalam pemilu serentak nanti. Para penyelenggaraan pemilu sudah dikooptasi oleh kepentingan parpol besar saja. Indenpendensi mereka dimana? Kaum intelektual yang sudah terkontaminasi dengan kepentingan-kepentingan politik kalangan elitis," ujarnya.
Bagindo Togar menduga, tidak ada satupun Calon Komisioner Bawaslu Sumsel yang idependen dari 12 nama yang diumumkan, sangat kontras ada konspirasi antar pihak yang punya interes atas hasil Pileg nanti.
Untuk itu diminta, dia meminta agar Timsel dan Bawaslu Pusat membuka secara transparan total, deskripsi penilaian atas para calon yang lolos di 12 Besar. Bila ditemukan sarat muatan subjektifitas penilaian terkait CAT, psikotes dan kesehatan, sepantasnya untuk dibatalkan.
Menggapi tuduhan itu, Ketua Tim Seleksi (Timsel) calon anggota Bawaslu Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Dr Zakaria Wahab membantah tudingan tersebut. Menurutnya, dari tes yang dilakukan terhadap calon sudah melalui proses tahapan dengan sistem Computer Assisted Test (CAT).
BACA JUGA:Ahyudin dan Ibnu Khajar Jadi Tersangka Dana ACT
"Hasil tes mereka yang melalui Computer Assisted Test (CAT) dan hasil dari test psikologi itu ada yang direkomendasikan, dan ada yang tidak dapat rekomendasi. Kami cuma ngitung-nguting saja, berdasarkan rumus yang dikasih dan itulah hasilnya dan tidak ada intervensi dari manapun," kata Zakaria, kemarin (25/7).
Dari ke 12 nama yang direkomendasikan, hanya 1 petahana yang masuk atas nama Iin Irwanto sedangkan ke4 nama lainnya tidak masuk dalam rekomendasi timsel.
Nama-Nama 12 Besar Calon Bawaslu Sumsel :
Muhammad Sarkani SH MH, Ardiyanto S Pd, Devi Yulianti SH, Tri Dharma Wahyudi SE, M Taufik SE MSi, Elia Susilawati M Pd, Iin Irwanto ST MM, Kurniawan S Pd, Herlambang SH MH, Ahmad Naafi SH MKn, Rohani SH, dan Nana Prana SHI MM. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: