Rapper Jangkung
@Bung Pryadi, Bung Dahlan gak usah nulis tentan SBY karena sudah diwakilkan ke Bung Alifurahman, Bung DS, dan banyak lagi, Salam
Pryadi Satriana
Ada ungkapan "mungkin karena tidak ada Harmoko di sana." Anak2 muda sekarang perlu tahu: Harmoko & Dahlan sama2 Golkar & sama2 'orang media'. Harmoko 'Bos', Dahlan seperti 'jongos' (Harmoko). Dahlan sendiri pernah menulis, menemui 'Bos Harmoko' tidak berani memandang mata, menunduk, ngapurancang. Kayak 'Bos' dan 'jongos'. Sendhika dawuh. Ndhak berani menentang walau ndhak setuju. Dahlan sendiri yg cerita itu. Sekarang berani ngomong kayak gitu. Karena Harmoko sudah di 'balik papan'. Sudah dikubur. Sudah almarhum. Sudah ndhak bisa bereaksi apa-apa. Paling2 anak atau saudara atau famili Harmoko yg kenal Dahlan - kalau baca Disway - mungkin akan komen: "Dapurmu sak iki wani ngomong koyok ngono. Biyen opok'o, entek awakmu." Terhadap orang yg sudah almarhum, apalagi yang pernah jadi 'bos'-mu, bicaralah tentang hal2 yg baik, hal2 yg pernah dilakukannya untukmu, untuk membantumu. Kita tidak perbah tahu, kapan kita 'menyusul' orang2 yg telah 'mendahului' kita. Hargai budi baik orang, pun ketika orang itu sudah wafat. Maaf kalau ada yg kurang berkenan. Salam. Salaam. Shalom. Rahayu.
Wawan Wibowo
Masalhanya satu, sri lanka tidak diberkahi kekayaan SDA,jadi negara maju mau nalangi utange yo pikir-pikir,coba di sana negarane punya cadangan emas, pasti banyak negara maju mau jadi serigala berbulu domba.
Jimmy Marta
Berwajah jauh dari ramah, bahkan terkenal galak dan judes, imf ini tetap jd sandaran srilanka. Apa mau dikata, hanya ini tengkulak yg masih bersedia. Pinjaman tetap dikasih, tp lebih dulu akan 'dikata2i'. Yg minjam kudu bertelinga tebal berbedak tebal dan kudu sabar. Beda minjam ke saudara. Ini yg minjemin biasanya cuma berkata2 dalam hati. Sembari berdoa mudah2an pinjaman bisa kembali. Karena saudara sering anggap pinjaman spt bantuan. Janjinya sering dilupakan. Sayangnya di imf skrg tdk ada srimulyani. Jika disana, niscaya beliau akan banyak membantu saudara tua nya ini. Jika anda berdoa, disamping untuk diri sendiri tidak ada salahnya doakan juga untuk saudara dan karib kerabat. Moga merekapun sehat sejahtera.
Komentator Spesialis
Dibawah ada komentar tentang ACT. Jadi saya lanjutkan saja. ACT tidak merugikan negara. Tidak pakai duit negara. Tidak nyolong duit negara. "Hanya" kesalahan managemen yang mengalokasikan persentasi lebih untuk pimpinan. Gaji tinggi. Fasilitas mewah. Tapi semua di declare, bukan secara sembunyi sembunyi. Ini kan ibarat anggota DPR menyetujui kenaikan gaji buat anggota DPR, yang mana ini duit rakyat, bukan seperti ACT yang partikelir. Kenapa mendadak dibubarkan oleh Muhajir ? Apakah layak sampai segitunya dibubarkan lembaga kemanusiaan ini ? Kalau bicara membubarkan, logikanya Kemensos lebih layak untuk dibubarkan. Lha wong selama pemerintahan jokowi 2 menterinya terlibat kasus korupsi uang negara, bukan uang ummat seperti ACT. Kan lebih parah tho ini ? Kemaren dengan gagahnya PPATK menduga ada dana ACT dialirkan untuk terorisme. Wueh..hebat temuannya. Tapi, kemana PPATK ketika juliari atau kader partai korupsi ? Kenapa nggak selidiki atau berani ungkapkan aliran dana korupsi, apakah sampai partai tertentu atau ketua partai tertentu ? Memang repot kalau nasib negara ini bila yang seharusnya menjadi alat negara berubah menjadi alat kekuasaan. Dari situlah dimulainya kehancuran suatu negara. Saya masih ingat ketika salah satu pembantu Presiden Amerika bisa bilang NO kepada atasannya itu. Karena mereka punya jiwa kebangsaan. Yang dibela dan dijunjung adalah negara, bukan atasan penguasanya.
Komentator Spesialis
Dana operasional ACT terhitung biasa. Coba cek lembaga nirlaba Unicef Indonesia. Mereka potong 28%. 5% untuk admin dan operasional + 23% untuk fund raising. Bagaimana organisasi nirlaba lainnya seperti Sampoerna foundation, Tanoto dll. ? Berani nggak dibuka semua ? Jangan cuman ACT saja. Biar ketahuan faktanya.
Lukman bin Saleh
Dulu sy memusuhi syarat2 IMF spt itu. Tp sekarang sy berubah fikir. Trnyata syarat2 dr IMF itu banyakan yg bagus. Kurangi pengeluaran negara dan subsidi misalnya. Memang tidak logis uang hasil ngutang di hambur2kan. Apalagi subsidi, mending negara kaya spt negara2 timteng atau negara2 eropa. Mau memanjakan rakyatnya kayak apa tidak masalah. Kalau negara kismin macam sri lanka atau kita dimanjakan dg subsidi. Mau jadi apa kita nanti? Makmur tidak, terlilit utang iya...
Nurkholis Marwanto
Sebenarnya Amerikalah yang memperburuk krisis. Yang bertanggung jawab menambah derita di negara-negara miskin. Dengan kebijakan moneternya. Di saat inflasi Amerika sudah 8% (karena kesalahannya sendiri, memompa likuiditas puluhan ribu triliun alias print money untuk mengatasi pandemi covid), Amerika mencari kambing hitam karena harga energy naik yang diikuti kenaikan harga-harga lainnya. Amerika melimpahkan kesalahannya ke Rusia karena invasinya. Kini Amerika melanjutkan derita Negara miskin. Maka suku bunga Amerika akan terus naik untuk menundukkan inflasi. Ingat ini baru permulaan inflasi sudah 8% sedangkan suku bunga baru 1.5%. Kurva suku bunga masih jauh ketinggalan. Akan dinaikkan secara bertahap. Sampai idealnya nanti, suku bunga melewati angka inflasi. Atau mendekati. Baru inflasi akan tunduk. Tiba-tiba negara miskin utangnya membengkak padahal tidak ada penambahan utang baru. Terutama yang utang dalam bentuk dolar AS. Tentu karena nilai mata uang mereka merosot tajam. Dollar pasti menguat. Bukan karena ekonomi Amerika lagi bagus. Hanya karena Amerika punya kendali Dollar, mata uangnya digunakan seluruh dunia. "The Fed" sangat perkasa sekali. The mother of central bank. Tidak heran rupiah pun ikut melemah, sudah melewati 15ribu. Padahal surplus neraca dagang kita sudah surplus 25 bulan beruntun. Pernah rekor. Beberapa bulan kedepan pasti masih surplus. Selagi harga komoditas masih tinggi. Banyak dollar masuk. Toh masih juga melemah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: