Bawaslu Lahat

Merdeka Huey

Merdeka Huey

MERDEKA! Lalu mereka berduka.

Tiga pilot dan tiga menumpang helikopter itu tewas. Peristiwanya terjadi dua hari lalu. Dalam sebuah acara perayaan menjelang hari kemerdekaan Amerika Serikat tanggal 4 Juli depan.

Hari-hari begini, di sana, begitu banyak acara yang sifatnya patriotik. Pun sampai kota-kota kecil. Apalagi di kota besar seperti Philadelphia, ''Pegangsaan Timur''-nya Amerika.

Setiap kelompok masyarakat punya cara sendiri merayakan hari kemerdekaan. Yang satu ini kelompok yang sangat khusus: pecinta helikopter tua. Lokasinya pun jauh di pedalaman. Di dekat perbatasan antara West Virginia dengan Kentucky. Sekitar 7 km dari kota kecil Logan. Yakni 7 jam naik mobil dari Washington DC ke arah barat.

Di sana, biarpun penduduk Lagon itu hanya 1.700 orang tetap disebut kota. Juga punya wali kota. Yang kalau di kita, dengan penduduk segitu, tentu wali kotanya sekelas Pak RW. Atau dibalik: Pak RW kita itu di Amerika sudah sekelas wali kota.

Acara di Logan itu ada dua: di dalam kota dan luar kota. Di kota ada festival kemerdekaan. Di luar kota ada Reuni Huey. Yakni di bandara kecil dekat kota itu. Acaranya: terbanglah bersama Huey. Cukup membayar USD 250 untuk penerbangan muter-muter 30 menit. Itu bukan acara pengumpulan dana. "Sekadar pengganti biaya bahan bakar", kata iklannya.

Sebenarnya tarif itu mahal. Pasti bukan sekadar pengganti avtur. Saya pernah naik helikopter turis seperti itu di Kentucky. Di kotanya petinju Muhammad Ali. Hanya USD 100.

Tapi yang di Logan ini memang spesial. Helikopternya sudah sangat uzur. Ada unsur sejarah patriotiknya. Helikopter itu pernah ikut berjuang membela Amerika di Perang Vietnam.

Buatan tahun 1962.

Berarti Huey sudah berumur 50 tahun.

Rasanya Huey sudah tercatat sebagai helikopter tertua yang masih terbang –hingga perayaan hari kemerdekaan di Logan itu.

Tak ayal bila Huey adalah bintang. Dan memang Huey adalah bintang film. Termasuk bintang film terkenal Die Hard. Helikopter yang terbang di film itu adalah Huey yang menewaskan 6 orang kemarin itu. Masih ada 3 atau 4 film lagi yang ia bintangi –Anda sudah tahu.

Maka USD 250 tidak mahal. Ternyata mahal dan murah itu ditentukan juga oleh persepsi.

Buktinya laris. Peminatnya datang dari berbagai penjuru Amerika. Salah satu yang tewas itu misalnya, seorang pilot dari Texas. Sejak beberapa hari sebelumnya ia sudah posting di medsos-nya. Menceritakan kegembiraannya segera ke Logan untuk terbang dengan Si Tua. Bagi ia, acara Reuni Huey itu adalah perayaan kemerdekaan Amerika yang paling seru.

Seorang pilot lain mengajak istri ke Logan. Sang istri tidak mau ikut terbang. Ia menunggu di bawah. Ternyata dia menunggu kematian sang suami di situ. Helikopter Huey  jatuh 20 menit setelah take-off. Ia jatuh di sebuah lahan kosong dekat dengan jalan raya negara bagian West Virginia. Semua penumpangnya tewas. Penyebab jatuhnya masih diteliti –lebih satu minggu lagi baru diketahui.

Itu adalah penerbangan terakhir hari itu. Jam sudah menunjukkan pukul 17.00. Heli Huey mulai mengudara. Cuaca cerah. Di Logan, di bulan seperti ini, pada pukul segitu, matahari masih agak tinggi. Angin juga tidak mencurigakan. Berarti, kecelakaan itu murni masalah teknis atau manusia.

Pilotnya, saat itu, Don Sandhoff, 69 tahun. Atau siapa saja. Penyelenggara tidak menyediakan pilot khusus. Siapa saja, asal punya izin, silakan menerbangkannya. Suka rela. Tidak dibayar. Justru membayar.

Penyelenggara Reuni Huey itu adalah MARPAT Aviation. Itu perusahaan penerbangan yang mengelola bandara kecil Logan. Di Amerika ada ratusan bandara seperti itu. Atau ribuan. Yang panjang landasannya hanya sekitar 1.000 meter. Yang organisasi pengelolaannya sangat simpel.

Saya pernah menengok anak, yang saat itu sekolah di pedalaman Amerika. Saya mendarat di bandara seperti itu.

John Mohn dan anak saya mengantar saya pulang lewat bandara itu lagi.

Begitu sampai bandara, pintu terminal masih dikunci. Sepi. Tidak ada manusia lain. Kami parkir di halaman depan terminal itu. Saya melongok ke apron. Sepi. Tidak ada pesawat parkir. Landasannya kelihatan di agak jauh sana. Juga sepi.

Saya mengintip lewat kaca pintu depan. Ruang tunggu itu kecil. Oh.. ada counter juga. Sepi. Tidak ada petugasnya.

Beberapa menit kemudian ada mobil datang. Pengemudinya turun. Ia menuju terminal. Membuka pintu. Rupanya ia yang membawa kunci. Lalu menuju belakang terminal. Tanpa menghiraukan kami. Beberapa penumpang lagi datang setelah kami.

Sang petugas meninggalkan kami. Ia pun menuju apron. Saat itu pesawat kecil mulai memperdengarkan suara mesin. Akan ada pesawat mendarat. Petugas tadi memandu di mana pesawat nanti harus berhenti. Penumpangnya turun. Delapan orang. Sang petugas menurunkan bagasi. Mengangkutnya ke ruang kedatangan –yang juga ruang tunggu keberangkatan.

Selesai.

Lalu petugas tadi melayani kami untuk check in. Menerima bagasi. Menimbangnya. Cepat sekali. Cekatan. Delapan penumpang selesai check in. Kami diminta naik pesawat. Ketika pesawat itu mengudara si petugas pulang. Bandara dikunci lagi. Sampai pada jam kedatangan pesawat berikutnya.

Saya bayangkan bandara Logan lebih kecil dari itu. Tapi mungkin selalu ada orang. Ada perusahaan penerbangan yang berkantor di situ. Tentu itu perusahaan kecil yang tidak punya pesawat penumpang besar.

Yang jelas MARPAT memiliki Huey yang legendaris. Memeliharanya. Merawatnya agar tetap bisa terbang. Seadanya. Tidak ada peralatan recording di cockpit-nya. Kelihatannya sengaja tidak ditambahi peralatan modern. Biar tetap antik seperti aslinya. Maka analisis penyebab kecelakaan menjadi lebih sulit. Tidak ada bantuan rekaman apa pun. Hanya mengandalkan kondisi fisiknya.

Jenis helikopter ini N98F, Bell UH-1B. Huey adalah nama julukan. Nama itu ditulis di hidung helikopter. Sejak bertugas di Vietnam.

Nama Huey tidak ada artinya. Itu ejekan untuk orang yang mabuk kebanyakan minum minuman keras. Mungkin Huey itu kalau di kita hueeek. Yakni suara yang keluar dari tenggorokan orang mabuk.

Sebenarnya masih ada satu hari lagi penerbangan Reuni Huey. Keesokan harinya. Yang mendaftar sudah penuh. Tinggal tunggu jadwal untuk bisa terbang: satu kali terbang membawa 6 orang –salah satu jadi pilot.

Kian tahun acara Reuni Huey ini kian populer. Ini tahun ke-7. Selama enam tahun terakhir lancar saja. Inilah acara tahunan menyambut hari kemerdekaan yang bernuansa patriotik.

Pendaftar ''reuni bersama Huey'' itu umumnya keluarga tentara. Atau pensiunan. "Kami ini keluarga patriot. Ayah veteran perang dunia ke-2. Kakak juga tentara," ujar keluarga pilot seperti dikutip di berbagai media di Amerika.

Lalu, kakak-adik itu sama-sama bertugas di Perang Vietnam.

Di perang yang dimenangkan Vietnam itu, Huey mengangkut banyak sekali tentara. Mondar-mandir. Maka masih banyak tentara yang ingin merasakan lagi naik Huey. Kali ini tanpa merasa takut ditembak dari bawah.

Ternyata jatuh juga akhirnya. Senja itu ditutup dengan duka. (*)

 

Komentar Pilihan Disway*

Edisi 25 Juni 2022: Babi Bebek

 

bagus aryo sutikno

Keinginan virus adalah mereplika diri. Saat bertemu antibodi, si virus gagal mereplika diri. Dia virus jadi ronin, tidak lagi bisa mereplika diri. "Hidupnya" hampa. Saat itu manusia menyebutnya "mati".

 

yafni alris -husin

O

 

Muin TV

Memang ada benarnya juga apa yang dikatakan Pak Pri, bahwa Abah itu wartawan setengah-setengah. Kadang nggenah, kadang miring. Kadang dukung Anies, kadang dukung 3 periode. Kalau menurut saya sih... Abah DI ini wartawan yang cari selamat aja. Mungkin belajar dari seniornya, Karni Ilyas. "Tidak semua yang saya tahu bisa saya katakan. Tidak semua yang saya alami bisa saya ceritakan." (Karni Ilyas).

 

Jimmy Marta

Pelajaran tambah2 dan bagi2 itu lebih sulit dari ilmu ngurang2 i....

 

bagus aryo sutikno

Semoga usai memilih 15 nama penerima hadiah buku, MOGA2, pak Pry bisa tidur nyenyak, ora kepikiran perkoro ROSO. . Abot lurr, ini tentang timbang rasa. Abott tenan. Yakinlah, mending memberi daripada membagi. . Be strong pak Pry. Kwkwkwkw

 

Agus Suryono

YANG PENTING, DAN YANG TIDAK.. Berpikir itu penting. Berbuat itu juga penting. Indro melakukan keduanya. Memikirkan pikiran orang lain itu juga tak kalah pentingnya. Sedangkan MENYAMPAIKAN pikiran kita tentang orang lain itu dibagi 2. Yang positif: menyatakan apreasinya, memuji, memberikan kritik "membangun", maupun kritik yang kritis. Kalau yang negatif, itupun juga macam-macam kategorinya. Yang mikir negatif, tetapi tidak mendalam, langsung "teriak", disebut "nyinyir". Kalau yang dominannya, mungkin disebut "gibah".. #Sst.. Itulah sebagian besar KOMEN yang beredar di Disway. Bukan komen yang "konstruktif"..

 

Waris Muljono

Pak Pry, Pengkritik setia pak DIS dikasih amanah menentukan siapa komentator penerima hadiah buku dari pak DIS ini heheheh... Mengutip tulisan penutup tulisan disway pagi ini: berpikir penting, berbuat jg penting. Nah bagi pak Pry : ngritik penting, mikir jg penting. Mikir siapa komentator yg berhak dpt buku ini heheheheh Selamat bertugas pak Pry

 

Dewa Made Cakrabuana Aristokra

hal yang paling mengganggu umat manusia adalah, bila "perasaan spesialnya" terganggu. saat Galileo dan Copernicus mengatakan bahwa bumi dan planet mengintari mentari, bukan bumi, masyarakat marah. Saat dokter mengidentifikasikan manusia tak beda dengan kucing dan tikus, sama-sama bangsa hewan, masyarakat cenderung mengejek. Ndak mau disama-samakan dengan simpanse. Apalagi beruk. Pingin beda. Pingin spesial. Dokter Indro sudah mengerti lebih. Konon ciri orang berpengetahuan itu toleransinya lebar. Melihat persamaan, alih-alih perbedaan. Biarpun beda spesies, beda partai, beda warna kulit, beda preferensi politik, semua punya sama: sama-sama ciptaan Sang Khalik.

 

Jokosp Sp

Berpikir itu penting. Berbuat juga penting. Ihlas sebagai dasar akan jauh lebih penting.


dabaik kuy

dr indro tdk mungkin dirangkul pemerintah ... krn kalau dr indro jd pejabat resmi. maka dr indro tdk bs di suap utk bikin kebijakan (aturan) oleh para pengusaha hitam... pengusaha hitam tdk bisa jualan alat & fasilitas kesehatan krn tdk didukung kebijakan (aturan) yg dikeluarkan pejabat resmi (dr indro)

 

Johannes Kitono

African Swine Fever ( ASF ) penyakit atau demam babi yang bisa menyebabkan kematian 100 % dan pertama kali ditemukan di Kenya ( 1921 ). Di Indonesia, beberapa tahun lalu Sumatera Utara adalah daerah yang pertama kali yang dikunjungi virus ASF . Langsung menyebar kemana mana , khususnya Bali dan NTT. Peternak rugi dan banyak yang bangkrut karena Dinas Peternakan setempat tidak berdaya mengatasi ASF. Saking ganasnya banyak babi yang mati. Then,ada perusahaan Parent Stock Babi di Bali yang mencegah ASF dengan Ionic Nano Copper = cairan tembaga dalam bentuk nano. Kandang babi dan lingkungan sekitarnya disemprot dengan INC. Dan ternyata sangat ampuh. INC ini diproduksi oleh perusahaan Advanced Greentech Solution di Johor Malaysia. ( www.greentechsolution.com ). Oleh Peternak Ayam dan Babi di Malaysia dinamakan cairan Blue Magic karena warnanya memang Biru. Di Thailand namanya Profresh dan ada Lab Test dari Chulalangkorn Univ yang menyatakan cairan itu tidak berbahaya bagi binatang piaraan. Awal tahun 2019 ketika Covid mulai merambah di Wuhan. Perusahaan AGS ekspor ratusan ribu liter INC ke China dan langsung di pakai di rumah sakit PLA ( People Liberation Army ). Apakah yang dilakukan drh Indro untuk menyelamatkan 1000 ekor babi Philipina juga memakai cairan INC ? Peternakan Babi terbesar di pulau Bulan, Indonesia milik grup Salim ( 10.000 ha) juga sudah dikasih info soal INC. Bagi yang berminat dengan cairan INC silahkan hubungi langsung ke AGS di Johor, Malaysia.

 

Johannes Kitono

Kuliah menjadi dokter hewan itu pasti lebih sulit daripada dokter manusia. Anatomi manusia sudah jelas dari rambut di kepala sampai jari di ujung kaki. Organ di dalam tubuh bisa di x Ray atau lihat langsung waktu autopsi.Pasti semuanya sama. Tidak mungkin alat pipisnya laki laki terletak di tangan atau kaki. Nah, kalau anatomi hewan pasti beda, misalnya antara Macan dan Buaya. Tapi nasib dan rezeki kedua profesi berbeda. Manusia ada yang bisa dan mampu membayar dokter spesialis jantung yang pasang ring.Dan tentu tidak murah. Kalau hewan seperti babi atau kuda yang sakit, nasibnya tergantung siapa pemiliknya. Mau diobati atau dibiarkan mati. Bagaimanapun kita dan dunia harus respek sama drh Indro Cahyono yang merangkap pakar virus Indonesia. Biarpun rezekinya pasti jauh beda dengan Dr Terawan. Tetapi beliau tetap konsisten mengabdikan dirinya demi virus dan keselamatan manusia.

 

Yulia Argentin

Makasih pak dahlan utk tulisan ttg drh indro yg protokol rakyat, sejak saat itu saya sering mengikuti youtube beliau. Saya tidak meminta bukunya krn salah 1 pemesan buku beliau (biar bs dpt ttd basah pakdhe dan budhe) dan puji Tuhan senin kmrn bukunya sdh saya terima.

 

hadi sutrisno

Kalo aku baca disway hari ini Sambil makan Sego jagung - jangan tewel - urap urap - sambel terong iwak asin dan peyek.. lableb lableb.... Ora tolah toleh , soale Nyambi Moco ... Heheheh

 

Pryadi Satriana

Selamat pagi Abah Dahlan & pembaca Disway ... Terima kasih kepada drh. Indro dan Pak Dahlan Iskan atas pemberian bukunya. Ketiban sampur, diminta memilih 14 orang utk menerima buku tersebut. Gampang-gampang sulit. Gampang krn memilih tanpa harus menjelaskan alasannya. Sulit krn memilihnya ndhak bisa "semena-mena", sak karepku dewe, apalagi yg pantas menerima jauh lebih banyak drpd 'kuota' yang ada. Mohon maaf jika nama Anda tidak ada dalam daftar berikut: 1. Mirza Mirwan 2. Mbah Mars 3. Juve Zhang 4. Gambit H-1982 5. Budi Utomo 6. Jimmy Marta 7. Johannes Kitono 8. Liam Then 9. Donwori 10. Jokosp Sp 11. Komentator Spesialis (Ahmad Reader) 12. Lukman bin Saleh 13. Bagus Aryo Sutikno 14. Rofi'udin MOHON MAAF tidak semua yg berharap dapat menerima buku itu saya sebutkan di atas, saya pribadi berharap Anda dapat langsung dari Abah. Sekian dan terima kasih. Lapor, Abah. Tugas sudah dilaksanakan. Sehat selalu semuanya. Salam. Salaam. Shalom. Rahayu.

 

edi hartono

Kenapa ya, di negeri ini, kreatifitas dan kecerdasan yg maju sering tdk mendapat saluran. Bahkan untuk di uji secara fair pun kadang2 tidak diberi ijin dan kesempatan. Dulu pernah ada kisah pak kusrin yg memproduksi TV lokal, dan malah dituntut oleh aparat karena faktor perizinan. Lha kenapa tdk dibantu perizinannya dan malah di tuntut hukuman?! Dulu ada juga kisah dosen penemu bibit unggul padi yg sdh terbukti kualitasnya dan sdh dipakai di komunitasnya, namun tdk mendapat saluran untuk menjadi bibit padi resmi yg bisa diproduksi untk masyarakat luas. Ada juga nikuba, yg masih hangat, yg bahkan tdk dilirik untuk diuji oleh lembaga formal, sampai penemu nya sakit hati. Ada juga cerita besar vaknus, yg dihambat, yg buntutnya belum selesai sampai sekarang. Dan sekarang muncul lagi kisah dr. Indro dgn penelitian virus yg hasilnya simpel dan aplikatif untuk masyarakat. Namun, apakah diberi saluran untuk diperkenalkan ke masyarakat? Tidak juga, masih sama seperti sebelum2nya. Negara ini banyak sekali memiliki sdm yg membawa terobosan2 di bidangnya. Namun kenapa, oh kenapa.. Katanya mau maju, namun ide kemajuan tdk mendapatkan jalannya. Mandeg sebelum finish. Layu sebelum berkembang. Sudah keluar padahal baru sebentar, (eh, apa ini, wkwkwk)

 

Yea A-ina

Gak mungkinlah, kalau Abah Dis hanya minta (gratis), buku virus drh Indro. Gengsilah kalau minta buku kepada penulisnya pula. Abah tak bergeming ketika ada permintaan kaos, Anda Sudah Tahu. Tapi kali ini, rasanya orang tua nan banyak tabungannya ini, meleleh juga setelah didemo komentar berulang pak Pry. Sebuah sikap bijak yang layak ditiru, bahwa kalau bisa membagi kenapa harus meminta. Kalau bisa menulis kenapa harus mengkritik tulisan orang lain? Karena di kolom komentar ini, wadah belajar menuliskan ide dan alternatif dari kita kepada orang lain, Abah Dis jadi mentor nya.

 

Johannes Kitono

Terima kasih P Pry, saya beruntung mendapat rezeki buku gratis drh Indro Cahyono yang juga pakar virus Indonesia. Kegiatan membaca, menulis komentar dan membagi buku gratis itu gampang gampang susah. Yang dapat rezeki buku pasti ketawa dan tidak dapat tolong dibukakan pintu maafnya bagi P Pry. Maaf juragan Disway mau sedikit numpang promo. Kumpulan tulisan saya SDHA ( Suka Duka Hidup di Asrama ) yang dicetak Gramedia Printing sudah terbit diawal Juni 2022. Bagi teman teman yang mau membaca E-Book SDHA secara gratis silahkan japri via WA. Bagi yang mau buku cetak SDHA dengan ttd penulis ,tolong bayar pengganti ongkos cetak Rp.50 rb/ buku diluar ongkir. Khusus untuk P Pry tentu saja gratis termasuk ongkirnya. Thx, jk

 

Gianto Kwee

"In Search Of Identity" Autobiography Anwar Sadat, mas Pry mencari dan membentuk GAYA berkomentarnya di "Disway", dia sukses dengan gaya komentarnya yang Khas, itulah identitas Mas Pry ! Bung Dahlan menghargainya, juga saya , Salam

 

Jimmy Marta

Tujuan virus bukan untuk membunuh manusia. Pun senjata yg dibuat manusia bukan untuk membunuh. Pistol, senapan, meriam, bom, rudal, tank, pesawat tempur bahkan nuklir. Itu senjata untuk pertahanan. Bagi superpower alasan untuk mempertahankan diri bisa dibuat buat. Lawan lebih kuat itu ancaman. Yg disebelah gerak gerik dianggap memprovokasi. Itulah manusia. Virus hanya membunuh jika pertahanan tubuh sasaran lemah. Senjata pertahanan dipakai membunuh bangsa yg lemah. Ayo perkuat pertahanan...!

 

Antonio Samaran

Buat drh. Indro tidak perlu membuang energi untuk menjelaskan kepada orang-orang bodoh yg tidak mau belajar. Mereka tidak akan percaya sekaligus menertawakan penjelasan anda. Sampai hari ini masih banyak orang memamerkan kebodohannya di sosmed yg dengan bangga mengatakan covid 19 itu tidak ada dan covid 19 adalah rekayasa pemerintah untuk mencari cuan. Kalo dijelaskan lbh lanjut mereka sangat radikal dan mengatakan kalo covid benar-benar ada maka anda sudah tidak mungkin menulis di sini. Ternyata virus kebodohan jauh lebih berbahaya dari virus itu sendiri. Virus asli bisa dicari obatnya. Virus kebodohan hampir tidak ada obatnya.

 

Harun Sohar

Pembaca setia Disway tentu #AndaSudahTahu siapa drh Indro yang sederhana penampilannya itu. Yang temuannya sangat bermanfaat buat rakyat itu. Yang mungkin saja membuat banyak pejabat kepanasan terutama saat Covid membahana. Sekarang beliau kembali dalam serial PMK yang intinya adalah sama dengan Covid yaitu tentang virus. Membaca tulisan pak Dahlan ini terlintas di pikiran saya bahwa penyelesaian kasus PMK pasti sederhana dan ringkas. Namun perlu diingat bahwa para pejabat kita yang sangat "pro rakyat" itu punya prinsip "kalau bisa dipersulit kenapa dibuat mudah?" Mereka itulah sebenarnya lawan drh Indro tak beda dengan dr. Terawan, selalu dikuyo-kuyo. Teruslah berkarya pak Indro masyarakat bersama njenengan.

 

Pryadi Satriana

Terima kasih saya ucapkan buat Pak Johannes Kitono yg mau memberi buku SDHA secara gratis berikut ongkirnya. Mohon buku itu dikirimkan ke Pak Debaik Kuy yg sering mengkritisi pemerintah. Itu bagus & perlu. Beliau "tergeser" oleh Rofi'udin yg komentarnya di bawah hari ini 'menyentuh' hati saya. Saya jg mohon maaf buat Bung LiangYangAn, yg "digeser" Bung Joko yg merasa 'seperti Joko yg satunya', yg Anda pasti tahu. Saya juga mau "menggeser" diri saya sendiri dengan Lina Wati, satu-satunya perempuan dalam "Lima Belas yang Beruntung." Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih, mohon kepada Pak Dahlan Iskan agar mengirimkan buku ke-15 kepada Bu/Teh/Mbak Lina Wati. Sekian untuk hari ini. Terima kasih. Salam. Salaam. Shalom. Rahayu.

 

jayeng suketi

#Babi Bebek Pak Joko berkata: Kawal Produk Dalam Negeri Untuk Bangsa Mandiri. Pak Dhe Indro berkata : PENGETAHUAN Mengalahkan Ketakutan. LOGIKA Mengalahkan Kepanikan. Pak Darma P berkata : Jaga Iman Jayeng Suketi Swastika : oke Siap Hu....????????????

 

LiangYangAn 梁楊安

"apakah virus itu benda hidup atau benda mati?" kalau kita analogikan dengan pertanyaan : "apakah protein itu benda hidup atau benda mati?" maka akan lebih mudah bagi kita untuk memahaminya karena virus adalah agen infektif berupa molekul asam nukleat dalam selubung protein dan hanya dapat berkembang biak di dalam sel hidup inang. sedangkan protein itu sendiri adalah salah satu kelas senyawa organik nitrogen berupa molekul besar yang terdiri dari satu atau lebih rantai panjang asam amino dan merupakan bagian penting dari semua organisme hidup, terutama sebagai komponen struktural jaringan tubuh dan juga sebagai enzim dan antibodi. ketika protein "bekerja" di dalam tubuh kita, virus pun "ikut bekerja". misalnya saja SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, salah satunya diyakini menghasilkan peningkatan kadar protein yang disebut CD47 pada permukaan sel. CD47 merupakan sinyal untuk pertahanan sistem kekebalan yang melindungi sel agar tidak dihancurkan. CD47 yang diinduksi virus pada permukaan sel yang terinfeksi kemungkinan akan melindungi mereka dari pengenalan sistem kekebalan, memungkinkan produksi virus dalam jumlah yang lebih besar sehingga mengakibatkan penyakit yang lebih parah.

 

No Name

Sapi merupakan satu dari beberapa konstruksi dasar masyarakat kelas bawah untuk coba bertransisi ke arah lebih maju. Jika sektor ini sampai hancur pada beberapa fase, bisa di simulasikan sendiri dampaknya akan seperti apa. Simple saja kalau saya punya modal. Sebar virus ke sapi. Nanti cetak peternakan modern. No debat, tak terkalahkan. Tapi apakah virus sapi merupakan buatan manusia, kurang paham.

 

Juve Zhang

Suatu kehormatan dapat pembagian buku tentang Virus Drh.Indro. apalagi prof .Pry yg bagi. Tapi melihat banyaknya komentator yg sangat sangat ingin memiliki buku itu. Maka saya mohon "jatah buku" saya di berikan kepada yang sangat sangat sangat ingin mempunyai nya, Semoga bermanfaat buku itu dan silakan Prof .Pry mengocok ulang untuk dibagikan ke yg sangat ingin memiliki.trims.

 

Juve Zhang

Tentu saja kita komentator juga ber terimakasih kepada Abah Disway yg berkenan membagikan "Deviden" tahun hasil 2021 , Semoga sahamnya makin melejit ke atas seperti saham Bayan. Wkwkwkwk.

 

Agus Suryono

BESAR BIAYA PENELITIAN.. Orang luar dan perusahaan besar, umumnya menganggap PENELITIAN itu penting dan prioritas. Hal itu antara lain ditunjukkan dari besarnya biaya penelitian yang dikeluarkan. Samsung membelanjakan biaya penelitian sebesar 9% dari angka penjualan. Amazon sampai sebesar 11%. Pantas mereka jadi besar. Sedangkan di negara kita, umumnya, sangat meremehkan aktivitas penelitian. Apalagi mikir biayanya. Karena itu kalau ada perusahaan, apalagi perorangan yang mau melakukan penelitian, seharusnya sangat kita hargai. Kalau tidak sependapat, ya lakukan adu pendapat. Sehingga kita mendapat manfaat yang lebih maksimal. TV dan pegiat Podcast seperti Abah, bisa suatu saat undang drh Indro, dan pakar lainnya, untuk mendapatkan kebenaran. Siapa tahu, drh Indro benar, tapi sapa tau juga salah besar. Bisa jadi kaum nyinyirin itu benar, termasuk kaum nyinyirin yang akademisi, tapi sapa tau mereka juga salah besar, atau "bener besar". Mari kita fasilitasi, forum akademis yang bermartabat. Dengan mengundang pakar akademisi dan pakar nyinyir. Supaya kita tidak nyonyo.. @podcast abah..

 

*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: