Permukiman Penduduk di Area Tambang Batu Bara Mulai Kebanjiran
LAHATPOS. CO, Merapi Selatan - Enam desa di Kecamatan Merapi Selatan, Lahat, Senin (1/11) terendam air bercampur lumpur. Karena air sungai meluap, saat hujan deras mengguyur desa yang mengelilingi area pertambangan batu bara itu. Meluapnya sungai dan aliran air lainnya ini, bukan kali pertama terjadi. Sudah terjadi pada tiga tahun terakhir, setelah aktifitas pertambangan batu bara kian meluas dan membabat habis hutan/kebun di area tersebut. \"Baru tiga tahun terakhir di Merapi Selatan terkena banjir, tapi tahun ini yang terparah. Airnya bercampur lumpur, hingga sebatas pinggang orang dewasa,\" kata Oksel, warga Merapi Selatan, Selasa (2/11). Menanggapi musibah ini, Andi Sucitera ST, anggota DPRD Lahat Dapil II (Merapi Area) menuturkan, kebanjiran ini diduga akibat habisnya pohon-pohon di hulu sungai yang berada di dekat bukit. Sehingga saat hujan, tidak ada lagi penyerapan dan langsung mengalir ke sungai. \"Semenjak ada penambangan di hulu sungai, beberapa dusun di Merapi Selatan sekarang sering terkena banjir,\" tuturnya. Andi Sucitera mengatakan, perusahaan tambang yang beroprasi di hulu sungai desa tersebut, harus bertanggung jawab penuh atas kejadian ini. \"Saya berharap untuk dilakukan penghijauan hutan kembali, agar banjir bisa diantisifasi,\" harap Politisi PAN Lahat ini. Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lahat, Ir Agus Salman ST menyampaikan, terkait reklamasi (penanaman kembali) masuk ranah Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). \"Bagaimana mau reklamasi, beroprasi juga baru tahun ini,\" sampai Agus Salman. (her/dian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: