Berhasil Terapkan Teknologi GLPO, Produksi WK Jabung Meningkat

Berhasil Terapkan Teknologi GLPO, Produksi WK Jabung Meningkat

- Melalui penerapan teknologi (GLPO), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Petrochina Jabung Ltd. (PCJL) berhasil mengaktifkan kembali Sumur Marmo-1 yang memiliki karakteristik minyak berat. Kemudian sudah tidak berproduksi sejak awal tahun 2019. Dengan penerapan GLPO tersebut, (IP) memperoleh sebesar 278 barel minyak per hari (BOPD). “Keberhasilan implementasi GLPO pada Sumur Marmo-1 memberikan dampak yang baik pada kontribusi produksi eksisting PCJL dan nasional. Melihat tersebut, PCJL melakukan dan penambahan program untuk ketiga sumur lainnya. Tiga sumur yang memiliki tantangan produksi berbeda dengan Sumur Marmo-1 yaitu SB-D6 (IP 141 BOPD), WB-D15A (IP 59 BOPD), dan Panen-Utara1 (IP 554 BOPD),” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno pada Senin (1/11/2021) di Jakarta. Julius menambahkan, melihat hasil dari sumur – sumur tersebut, GLPO saat ini menjadi salah satu alternatif kegiatan yang dapat membantu peningkatan produksi. “Keuntungan dari menggunakan GLPO. Salah satunya adalah instalasi yang sederhana tanpa perlu menggunakan rig dan fleksibilitas untuk meletakkan titik injeksi gas. dari kegiatan ini adalah kemauan mencoba hal baru untuk melihat peluang dan potensi peningkatan produksi,” ujarnya. “Keberhasilan uji coba teknologi pada PCJL dapat menjadi referensi untuk KKKS lainnya. Hal yang menjadi kunci implementasi dalam uji coba teknologi adalah evaluasi teknis yang komprehensif. Dalam penentuan jenis teknologi dan kandidat sumur, kesepakatan dan komitmen dari seluruh pihak yang terlibat,” lanjut Julius. Kedepan, SKK Migas akan terus memonitor kinerja dari GLPO dan akan evaluasi untuk melihat potensi penerapan dalam skala yang lebih besar () sehingga dapat lebih memberikan kontribusi produksi yang lebih optimal. Teknologi GLPO ini lakukan dengan skema , yakni tidak ada kerugian yang timbul jika ada kegagalan penerapan teknologi tersebut, karena tidak ada biaya yang dibayar. “Sejak tahun 2019, SKK Migas selalu aktif mendorong KKKS untuk melakukan penerapan teknologi. Menyelenggarakan forum – forum yang mempertemukan penyedia jasa teknologi, mengawasi dan mengawal penerapan lapangan. Teknologi yang dapat dan sudah diterapkan sangat beragam, seperti teknologi , , , ataupun teknologi dan sebagainya. Kemudian teknologi yang ada tersebut sebagian besar langsung berdampak pada penambahan produksi yang nyata di lapangan,” terang Julius. (*/dian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: