Pemda Lahat

Kades Hanya Untuk Pengabdian

Kades Hanya Untuk Pengabdian

LAHATPOS.SUMEKS.CO, Kota Agung - Duduk di kursi Kades Pagaruyung, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat, rupanya bukan tujuan Arta Muliadi untuk mengumpulkan pundi-pundi uang. Lelaki dengan latar belakang sebagai seorang petani ini, tetap melakoni profesi sebagai petani, meski dirinya sudah menjabat dua periode sebagai kades. “Kades itu hanya pengabdian. Saya ini petani, ya jadi petani kalau mau cari uang,” ujar Arta, dibincangi di kebun cabai dan bawang merah, Jumat (12/11). Meski harus melaksanakan tugas sebagai kades, Arta mengaku, dirinya tetap menyempatkan waktu untuk bertani. Saat ini dirinya, tengah menanam cabai dan bawang merah. Bahkan, hasil panen cabai, dirinya sempat menghasilkan cabe merah hingga 10 ton. Hasil berkebun itulah dirinya bisa memberikan nafkah kepada keluarganya. Jiwa bertani Arta memang tidak pernah luntur. Meski memiliki lahan pertanian terbatas, Arta nekat sewa lahan, untuk ditanami cabai dan bawang. Bagi Arta, Dana Desa yang begitu besar, harus dipertanggungjawabkan, digunakan untuk pembangunan desa. Sehingga desanya tidak menjadi desa tertinggal dan warganya tidak lagi alami kesulitan. \"Jabatan Kades itu bagian dari pengabdian. Saya berterima kasih kepada warga yang telah memberikan kepercayaan kepada saya, dalam membangun desa,\" ucap Arta. Pilkades serentak 9 Desember nanti, Arta kembali dipercaya warga untuk ikut dalam pencalonan. Meski saat ini dirinya masih menjabat kades aktif, Arta rupanya tidak ingin mempengaruhi warga terkait pencalonannya. Sudah sejak seminggu terakhir Arta bahkan lebih sering di ladang, merawat dan memanen tanaman cabai, bawang merah, terong yang jadi mata pencahariannya itu. \"Saya tentu sangat menghargai kepercayaan warga, yang ingin saya ikut lagi pencalonan kades. Kepada warga, saya hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih,\" tutur Harta, disela menunjukkan tanaman cabai miliknya. Untuk harga jual, bagi yang ambil cabai di kebun seharga Rp 45.000 perkilogram, sedangkan harga cabai di pasar saat ini tembus Rp 65.000 perkilogram. (her/dian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: