Alternatif Solusi Larangan Membakar melalui Pelatihan Praktik dan Pembangunan Demplot PLTB

Alternatif Solusi Larangan Membakar melalui Pelatihan Praktik dan Pembangunan Demplot PLTB

LAHATPOS.SUMEKS.CO, Muara Enim - Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK. Bekerjasama dengan International Tropical Timber Organization (ITTO), dan Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera. Kembali mendorong peran serta masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, melalui penyelenggaraan kegiatan Pelatihan Praktik dan Pembangunan Demplot Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB). Khususnya di Kelurahan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim pada tanggal 12-13 Januari 2022. Penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini untuk memberikan alternatif penyiapan/pengolahan lahan bagi masyarakat. Tengah kebijakan Pemerintah terkait larangan melakukan pembakaran lahan. Sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat dalam mendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Bekerjasama dengan Koordinator Daops Provinsi Sumatera Selatan, serta Daops MA Sumatera XVI/Lahat, dan Pemerintah Desa setempat. Pelaksanaan kegiatan ini mencakup 2 (dua) hal. Pelatihan praktik PLTB dan pembangunan demplot PLTB. Dengan total jumlah peserta pelatihan sebanyak 30 orang, yang berasal dari unsur Masyarakat Peduli Api/masyarakat lokal, tokoh masyarakat, Manggala Agni, dan Pemerintah Desa. \"pelatihan Tidak ketinggalan, kegiatan ini turut mengundang OPD setempat (BPBD, Dinas Pertanian, Dinas Koperasi dan UKM, dan Dinas Lingkungan Hidup), Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Pemerintah Desa, termasuk dari unsur Kepolisian dan TNI. Pelibatan para pihak tersebut untuk mendorong partisipasi dan kontribusinya lebih lanjut. Dalam rangka keberlanjutan pelaksanaan kegiatan pembangunan demplot PLTB, yang mendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Kegiatan pelatihan praktik PLTB, bagi masyarakat dan pembangunan demplot PLTB. Secara resmi buka oleh Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Wakili oleh Anis Aliati. Dalam sambutannya, Anis menyampaikan perubahan paradigma pemerintah dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Belajar dari kejadian kebakaran hutan dan lahan yang masif pada tahun 2015. Perubahan paradigma tersebut tidak lagi menitikberatkan pada upaya penanggulangan/pemadaman kebakaran. Namun lebih mengedepankan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Pelibatan semua pihak dalam pengendalian kebakaran. Termasuk masyarakat lokal. Anis juga menambahkan, bahwa hampir 99% penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Berkaitan dengan aktivitas manusia (antropogenik). Salah satu bentuknya, antara lain berupa praktik penyiapan/pengolahan lahan dengan melakukan pembakaran. Sejalan dengan arahan Presiden, terkait mengedepankan aspek pencegahan. Adanya suatu alternatif penyiapan lahan tanpa bakar, yang ramah lingkungan menjadi suatu keniscayaan. Alternatif teknologi PLTB dalam pelatihan ini bukanlah suatu metode yang rumit, kompleks dan berbiaya mahal. \"pelatihan\" “Masalah kebakaran hutan, merupakan masalah bersama. Upaya penyelesaiannya pun menjadi tanggung jawab semua pihak. Sinergi dan kolaborasi semua pihak, harus selalu tingkatkan, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI, Kepolisian, termasuk masyarakat dan lembaga internasional”, papar Anis. “Kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB ini, apabila kerjakan dengan komitmen dan sungguh-sungguh akan memberikan hasil yang baik. Mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat. Akhirnya memberikan legacy bagi generasi mendatang dan dapat direplikasi secara lebih luas,” pungkas Anis. Mewakili Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera, Didik Suprijono, juga menyampaikan, apresiasi dan keterlibatan para pihak dalam penyelenggaraan pelatihan praktik PLTB bagi masyarakat dan pembangunan demplot PLTB. Didik mengawali sambutannya, dengan menyampaikan historis kejadian kebakaran di tahun 2015 dan 2019 yang sangat besar. Kebakaran itu menimbulkan dampak yang sangat merugikan, dalam semua aspek kehidupan. Aspek ekonomi, lingkungan, sosial, kesehatan, bahkan hubungan politik dengan negara tetangga. Lebih jauh, kegiatan pembangunan demplot PLTB ini tidak cukup berhenti di sini, namun dapat memberikan manfaat yang lebih besar. Kembangkan dan replikasi, serta sebarluaskan ke kelompok masyarakat dan desa sekitar. “Adanya kebijakan Pemerintah terkait larangan membakar. Melalui pelatihan ini dapat menjadi salah satu alternatif solusi penyiapan lahan tanpa bakar. Bisa menjadi solusi permanen dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan,” terang Didik. Lurah Gelumbang, Lismarama Warni SE, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Lisma meyakini kegiatan ini akan sangat bermanfaat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam terkait dengan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. “Pengetahuan yang peroleh dari pelaksanaan kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot penyiapan laha, tanpa bakar. Hendaknya bisa sebarluaskan, sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih besar dan luas,” tambah Lisma. Sementara itu Koordinator Kegiatan ITTO Fire Project PP-A/56-340-1, Irfan Malik dalam sambutannya menyampaikan bahwa dampak kebakaran hutan dan lahan, baik secara langsung dan tidak langsung. Juga sangat mengancam keberadaan dan keberlangsungan sumber daya hutan tropis. Melalui Kegiatan Kerjasama KLHK-ITTO PP-A/56-340-1 “Capacity Building on Forest and Land Fire Management in Indonesia”. Menunjukan komitmen ITTO turut serta dalam upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan, khususnya di daerah tropis dan Indonesia. Lebih lanjut Irfan menerangkan bahwa Kegiatan Kerjasama ITTO bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tehnik dan manajemen para pihak (Masyarakat, Manggala Agni, dan Instansi Pemerintah). Dalam mendukung upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Khusus untuk kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB ini, para peserta akan diberikan pengetahuan dan keterampilan praktik PLTB. Mencakup teknologi arang terpadu (asap cair, arang dan kompos) serta praktik aplikasi di lahan. Termasuk monitoring dan evaluasinya. Dalam penyampaian substansi kegiatannya melibatkan Tim Ahli Peneliti dari KLHK. Pada kesempatan tersebut, juga lakukan penyerahan bantuan peralatan kepada kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) yang terima secara simbolis oleh Ketua MPA. Berupa alat pembuatan asap cair dan arang, pompa air, alat semprot (sprayer), serta set peralatan pertanian untuk mendukung implementasi penyiapan lahan tanpa bakar. Dalam keseluruhan pelaksanaan kegiatan selalu koordinasikan dengan Satuan Tugas pencegahan Covid-19. Tetap mengedepankan protokol 5M, terutama memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta pelaksanaan tes swab antigen. (*/prw/pur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: