SKK Migas Kenalkan Aplikasi Monitoring kepada 34 KKKS

SKK Migas Kenalkan Aplikasi Monitoring kepada 34 KKKS

- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dalam melakukan usaha pencapaian target produksi dan terus melakukan terobosan-terobosan.  Salah satunya, adalah dengan melakukan monitoring ketat terhadap percepatan produksi sumur-sumur yang di bor. Sejalan dengan peningkatan pengawasan tersebut, SKK Migas membangun aplikasi monitoring pembangunan . Terintegrasi dengan (IOC) SKK Migas. Adanya aplikasi tersebut, harapkan pengawasan akan  dapat lebih mudah, terintegrasi, transparan  dan  mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien guna percepatan sumur-sumur bor tersebut. Sebagai penggunaan aplikasi tersebut, SKK Migas melakukan sosialisasi kepada 34 (tiga puluh empat) kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). KKKS yang memiliki program pemboran sumur pengembangan di tahun 2022. Sosialisasi secara hari ini dan ikuti oleh 194 peserta dari SKK Migas maupun KKKS. Manfaat yang terima oleh SKK Migas dan KKKS dari aplikasi flowline ini, adalah menjadi semakin efisiennya proses koordinasi. Sebelumnya, ketika masih secara manual, fungsi terkait di SKK Migas dan KKKS menyampaikan laporan yang kemudian integrasi secara manual. Proses administrasi ini akan memakan waktu dalam melakukan konsolidasi, serta tidak memberikan dukungan untuk melakukan pengambilan keputusan secara cepat. Deputi Operasi juga menyampaikan, penghujung akhir tahun 2021 dan awal 2022 pimpinan SKK Migas, melakukan kunjungan ke beberapa titik lokasi lifting dan pemboran. “Kunjungan manajemen SKK Migas adalan untuk memastikan dan mengusahakan seoptimal mungkin pelaksanaan 2021. Menangkap peluang di tahun 2022 untuk mencapai target tinggi sebagaimana amanat APBN 2022. Melakukan pengawasan dan berdiskusi secara langsung, sekaligus menyemangati KKKS agar dapat melaksanakan program di tahun 2022 sebaik mungkin” ujarnya, kemarin (13/1). Dalam laporannya, Kepala Divisi Operasi Produksi SKK Migas Bambang Prayoga menyampaikan, aplikasi ini dibangun sejak Oktober 2021 dan selesai di akhir tahun 2021. Dengan harapan agar dapat aplikasikan sejak awal tahun 2022. “Sosialisasi awal bulan Januari 2022 ini harapkan dapat memberikan dampak nyata, bagi upaya mempercepat realisasi produksi sumur-sumur ditahun 2022”, (*)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: