Bawaslu Lahat

27 Warga Lahat Berangkat Umroh Gunakan Travel Smart Umroh

27 Warga Lahat Berangkat Umroh Gunakan Travel Smart Umroh

– Hari ini, sebanyak 27 warga Lahat, berangkat . 27 warga Lahat ini berangkat ke tanah suci menggunakan Travel Smart Umroh Pimpinan Ustadz Jemmy Sandi. Parendra SPdI, Pembimbing Umroh, mengatakan, pelepasan jemaah ke tanah suci dari halaman Pemda Lahat, oleh Wakil Bupati Lahat, H Haryanto SE MM, pukul 13.30 WIB. “Saat ini kami sedang dalam perjalanan menuju Kota Palembang. Menggunakan Bus Arya Prima. Kami menginap semalam di Asrama Haji. Besok ke Bandara SMB menuju Jakarta,” ujarnya, Jumat (28/01/2022). Wakil Bupati Lahat, H Haryanto SE MM menyampaikan, selama menunaikan ibadah ke tanah suci. Ini adalah pemberangkatan yang pertama, sejak pandemi Covid-19. Wabup berharap, jemaah menjaga kesehatan, tetap fits, dan menerapkan protokol kesehatan. “Selamat menunaikan ibadah ke tanah suci. Kami mendoakan semoga selama dalam perjalanan menunaikan ibadah ke tanah suci, dalam keadaan sehat wal afiat. Demikian pula, dapat kembali lagi ke Kabupaten Lahat dengan selamat,” ucapnya. Baca Juga : Sebelumnya, Kantor Kementerian Agama (Kakemenag) Kabupaten Lahat membuka kembali keberangkatan jemaah. Sejak pandemi Covid-19, keberangkatan ke tanah suci tersebut terhenti. Kepala Kemenag Kabupaten Lahat, Drs H Rusidi Djafar, melalui Kasi Haji dan Umroh, Ujang Jamhari MpdI menjelaskan, keberangkatan ke tanah suci sempat tertunda sejak 2020 lalu, akibat pandemi Covid-19. Namun, keberangkatan jemaah tanah suci tersebut telah buka. Tentunya dengan persyaratan keberangkatan yang lebih ketat dari sebelumnya. “Untuk pelepasan para jemaah umroh dari Lahat, insya Allah pada tanggal 30 Januari ini melalui travel agen masing-masing,” ujarnya. Dalam keberangkatan kali ini, para jemaah  wajib melakukan tes PCR. Disamping itu, jemaah juga wajib mengikuti karantina sepulang dari tanah suci, Arab Saudi tersebut. Tentunya dengan adanya peraturan karantina ini, membuat biaya keberangkatan menjadi bertambah. Biaya tersebut bergantung kepada fasilitas dan lamanya jemaah dalam menjalani karantina. “Sebelum pandemi, biaya berkisar 20 hingga 23 juta rupiah. Namun, saat ini bisa mencapai 30 sampai 40 juta rupiah. Semua tergantung paket yang mereka ambil dan paket ini agen yang mengaturnya,” terang Ujang. (dyn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: