Tokoh Masyarakat Merapi Beri Saran Soal Angkutan Batubara

Tokoh Masyarakat Merapi Beri Saran Soal Angkutan Batubara

LAHAT - Sejumlah tokoh masyarakat Merapi, memberikan saran. Soal angkutan batubara, sampai menabrak rumah warga di Desa Kebur Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat. Bahkan, menabrak rumah yang sama, sampai kejadiannya dua kali. Sapri SAg, pria yang berprofesi guru di Merapi Timur ini menyarankan, plat mobil angkutan batubara di Kabupaten Lahat hendaknya d!tertibkan. Paling tidak ada peraturan yang mengharuskan harus minimal plat Sumsel atau BG seri Lahat. “Kalau plat BG, paling tidak ada masukan dari sisi pajak kendaraan,” ujarnya, Senin (31/01/2022). Komentar Sapri ini lantaran melihat nomor plat yang menabrak rumah Suprizal Hernadi nopol L, bukan plat Sumsel. “Seperti yang terjadi ini nopol L. Merusak jalan di Lahat, bayar pajaknya di luar Sumsel, dan mobil berplat luar Sumsel ratusan bahkan ribuan unit hilir mudik, angkut batubara,” terangnya. Demikian pula, d!sampaikan, Sudarman, minta Pemda Lahat, melalui Dishub, menertibkan angkutan batubara yang tidak layak jalan. Keberadaan angkutan batubara seperti ini, akan merugikan orang lain. Seperti kejadian angkutan batubara menabrak rumah milik Suprizal. Sampai dua kali kejadian itu. Hal ini patut d!pertanyakan kelayakan angkutan batubara itu. “Coba periksa, usia mesinnya, tahun pembuatan. Dishub yang punya kewenangan itu. Bila perlu berikan sanksi tegas terhadap perusahaan yang masih mengoperasikan angkutan tidak layak jalan,” terang Mantan Anggota DPRD Kabupaten Lahat ini, Senin (31/01/2022). Baca Juga : Diberitakan sebelumnya, Suprizal Hernadi  (41) biasa sapaan Rizal, minta ganti. Bagian rumahnya yang rusak, akibat tertabrak angkutan batubara. “Saya minta ganti, minta perbaiki seperti semula,” ujarnya, Senin (31/01/2022). Angkutan batubara plat L 8067 UD menabrak bagian depan rumah Rizal. Akibatnya, pagar, lantai, atap, dan dinding depan rumah mengalami kerusakan cukup parah. Beruntung tidak ada korban dari kejadian ini, sehingga kerugian material saja yang Rizal alami. Jauh sebelumnya, tanggal 13 Oktober 2020 lalu, pukul 00.25 dini hari. Rumah Rizal pernah kena tabrak mobil kontainer batubara, sehingga menewaskan beberapa orang keluarganya. Penghuni rumah yang tewas. Yakni Adrian (16). Sementara empat lainnya yakni ayah korban Suprizal Hernadi (40) beserta ibunya Yati (38) dan dua saudaranya Bayu (20) dan Zahara (17) mengalami luka ringan. Sementara sopir kontainer Feriyadi (35) warga Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat mengalami luka berat. (*/dyn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: