Jeruk Gumay Ulu Disukai Gubernur

Jeruk Gumay Ulu Disukai Gubernur

LAHAT – Jeruk Gumay Ulu lagi berbuah. Kalau berkunjung ke Lahat, jangan lupa membawa oleh-oleh Jeruk Gumay Ulu. “Dulu Gubernur Pak Herman Deru, kalau lewat di sini, mampir beli jeruk. Beliau suka sekali. Pak Bupati Lahat juga pernah. Anggota DPRD maupun sejumlah pejabat pernah juga,” ujar Yuli (45), penjual Jeruk di Desa Sumber Karya, Gumay Ulu, kemarin. Yuli menjelaskan, ada jenis Jeruk Siam Madu, Keprok maupun Jeruk Gerga. Jeruk ini tumbuh dan berbuah langsung di kebunnya di Desa Sumber Karya, Kecamatan Gumay Ulu, Kabupaten Lahat. Dari mulai berbunga, sampai panen, tanaman jeruk memerlukan waktu selama 8 bulan. Sama seperti kopi. “Kalau mau manis nian, umur 8 bulan. Umur 6 bulan masih asam,” ucapnya. Keuntungan lain tanaman jeruk, buahnya tidak putus. Begitu tanaman yang satu habis buahnya. Tidak lama kemudian, tanaman jeruk yang lainnya, berbuah lagi. Jadi buah jeruknya tidak habis habis. Yuli bersama suami, menanam jeruk sejak 4 tahun lalu. Bibit dari Bengkulu. Kalau lagi berbuat lebat, banyak pedagang pasar membeli jeruknya. Pedagang dari Lahat maupun Kota Pagar Alam. “Kami juga sering berjualan jeruk ke Pasar Terminal Nendagung. Pedagang dari Lahat sering datang kesini, untuk dijual kembali ke pasar pasar,” ungkapnya. Penjualan jeruk tidak melihat jenis jeruknya, walaupun Jeruk Siam Madu lebih manis ketimbang jenis lainnya. Harganya sama. Penjualan jeruk melihat dari ukuran besar dan kecil jeruk. Jeruk ukuran besar dijual Rp 25 ribu per 2 kilogram. Kalau ambil jumlah banyak, harganya berbeda. Selain jeruk, buah Durian mulai musim. Kalau melintas dari jalan Gumay Ulu, sudah mulai banyak penjual durian. Durian Gumay Ulu dikenal manis dan berukuran besar. (*/dyn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: