KKKS PHR Zona 4 Memulai Tahun 2022 dengan Langkah Gemilang
PRABUMULIH (10/02) – Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera Zona 4 (Pertamina Zona 4) catatkan penambahan baru produksi minyak sebesar 709 barrel oil per day (BOPD) dari hasil pengeboran sumur KRG-PA1. Sumur yang sekarang d!sebut KRG-15 ini ditajak pada 1 Januari 2022, tepat pada malam pergantian tahun. Sumur d!bor menggunakan rig PDSI #32.2/N80UE-E dengan kapasitas 1.000 HP yang d!operasikan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) dengan target kedalaman 1.600 mTVDSS. Di luar dugaan, sumur ini selesai d!kerjakan dalam 31 hari, atau 14 hari lebih cepat dari target awal 45 hari dan produksi mencapai 709 BOPD, atau sekitar 472% lebih besar prognosa awal 150 BOPD. KKKS PHR Zona 4 saat ini sedang mengerjakan sumur ke-2 di tahun 2022, yaitu sumur BNG-A2 yang d!tajak pada 23 Januari 2022 lalu, dengan menggunakan rig PDSI #29.3/D1500-E berkapasitas 1.500 HP. Dengan target keadalaman 2.500 mTVDSS dan estimasi waktu pengerjaan 32,5 hari serta d!proyeksikan akan menambah produksi minyak sebesar 150 BOPD dan gas 2 MMSCFD. General Manager Zona 4, Agus Amperianto, mengungkapkan KKKS PHR Zona 4 memulai tahun 2022 dengan langkah gemilang. “Kami mengawali tahun 2022 dengan baik, berhasil menambah produksi cukup signifikan dengan waktu pekerjaan lebih singkat. Kinerja terbaik juga akan kami lakukan untuk target produksi yang sudah d!tetapkan untuk tahun ini, yaitu pengeboran 40 sumur pengembangan, 4 sumur eksplorasi, dan 1 sumur pengembangan carry over dari tahun 2021. Di samping itu, kami menargetkan workover 41 sumur dan well services-well intervention 934 sumur, semuanya berada di wilayah Sumatera Selatan,” ujar Agus. Agus menambahkan bahwa pencapaian ini tidak terlepas dari dukungan para pemangku kepentingan. “Terima kasih atas dukungan dan kerja sama para pemangku kepentingan yang sudah terjalin baik selama ini. Dukungan yang d!berikan sangat membantu PHR Zona 4 dalam mencapai target produksi. Kami berharap dukungan dan kerja sama ini dapat d!pertahankan dan d!tingkatkan. Kami juga mengharapkan dukungan dari pemangku kepentingan terkait pembebasan lahan, sehingga kegiatan pengeboran dan well intervention dapat d!laksanakan sesuai rencana,” tambah Agus. Agus optimis target produksi PHR Zona 4, yaitu 23.700 BOPD untuk minyak dan 498 MMSCFD untuk gas, dapat d!raih. “Kami optimis bisa mencapai target yang d!tetapkan tersebut dengan selalu mengimplementasikan semangat SUMATERA (SUstainable, MAssive, To grow, Efficient, Resilient, Aggressive) dan One Team-One Goal, serta Zero LTI Kita Bisa!” pungkasnya. Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan menyebutkan bahwa ini merupakan pencapaian yang membahagiakan di awal tahun 2022. “Ini tentu akan semakin membangkitkan semangat kita dalam mewujudkan target bersama di tahun 2030, awal tahun ini membawa berita baik, harapannya kedepan akan ada penemuan-penemuan cadangan migas oleh KKKS sebagaimana yang d!temukan oleh KKKS PHR Zona 4, sehingga cita-cita Bangsa Indonesia untuk mencapai target 1 MBOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 akan sangat dapat d!wujudkan,” ujar Anggono. Ia juga menyampaikan agar capaian ini dapat menjadi motivasi ke depan untuk terus melakukan business not as usual d!sertai upaya-upaya optimal dalam mencari cadangan migas di daerah. “Kami juga mengharapkan mudah-mudahan segala langkah yang dilakukan KKKS di Sumbagsel khususnya dapat berhasil dan menemukan cadangan migas. Semakin tinggi produksi yang d!capai tentunya juga akan memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah, sehingga keberhasilan hulu migas merupakan keberhasilan kita semua,” tutup Anggono. PHR Zona 4 mengupayakan kebutuhan energi negeri dari migas di wilayah Sumatera Selatan. Data Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas awal Februari 2022 year-to-date menunjukkan produksi minyak berada di angka 23.417 BOPD. Sedangkan produksi gas bumi berkisar di angka 517,52 MMSCFD. Produksi ini ditopang dari tujuh lapangan yang dioperasikan sendiri oleh KKKS PHR Zona 4, yaitu Prabumulih, Limau, Pendopo, Adera, Ramba, Ogan Komering, dan Raja Tempirai. Di samping itu, produksi juga disokong oleh dua wilayah kerja non-operator yaitu Corridor dan Unitisasi Suban, serta sepuluh Kerja Sama Operasi (KSO). (ComRel & CID Zona 4). Regional 1 - Sumatera
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: