Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatera Dapat Izin Kemendikbudristek 

Institut Teknologi Muhammadiyah Sumatera Dapat Izin Kemendikbudristek 

Teknologi Muhammadiyah Sumatera (ITMS) dapat izin Kemendikbudristek RI. Izin untuk perguruan tinggi di Kabupaten Musi Rawas (Mura) itu, berdasarkan keputusan Mendikbudristek Nomor 84/E/O/2022. Dengan adanya izin tersebut, persyarikatan Muhammadiyah, terutama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Musi Rawas, mulai mewujudkan keinginan mendirikan perguruan tinggi. Hal itu d!tegaskan Sekretaris PDM Mura, Rusdi, kepada wartawan, Rabu (23/02). Menurut Rusdi, rencana pendirian ITMS d!ilhami semangat yang d!kobarkan pendiri persyarikatan Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Saat itu, Ahmad Dahlan melihat kondisi bangsa dan negara d!tangan penjajah kolonial Belanda. Bahwa pergerakan kemerdekaan tidak hanya d!lakukan dengan perlawanan fisik. Maka ia berjuang melalui dunia pendidikan, guna menyadarkan dan memberi pencerahan kepada anak bangsa bahwa sedang d!jajah. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan para putera Indonesia dan kaum cerdik pandai. Maka kita bisa melakukan perlawanan melalui utusan juru runding. D!akuinya bahwa pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Musi Rawas, sudah d!rintis sejak kepemimpinan Bupati Ridwan Mukti pada 2014. Dengan memprogram berdirinya Universitas Muhammadiyah Musi Rawas. Bahkan saat itu, Ridwan Mukti langsung mengajak ketua Tim pendirian Road Show ke sejumlah Universitas ternama di pulau Jawa. Diantaranya Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Ahmad Dahlan. Termasuk ke Universitas Muhammadiyah Jakarta serta Uhamka. Beliau juga minta ada Fakultas Kedokteran langsung. Agar semua desa di Musi Rawas ada satu anak jadi dokter. Namun pada waktu itu diajukan 11 Prodi dengan enam fakultas. Yang mendapat rekomendasi baru lima prodi. Jadi belum memenuhi syarat untuk menjadi universitas. “Namun semangat para pendiri tidak kendor tetap melanjutkan proses pendirian. Namun belum juga berhasil,” terangnya. Seiring dengan berjalannya waktu tim masih terus bergerak. Sekarang pihaknya, masih menunggu salinan aslinya dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) Wilayah II Palembang. “Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berjuang. Dan membantu terwujudnya ITMS di Kabupaten Musi Rawas,” tambahnya.  Termasuk ke Universitas Muhammadiyah Jakarta serta Uhamka. Beliau juga minta ada Fakultas Kedokteran langsung. Agar semua desa di Musi Rawas ada satu anak jadi dokter. Namun pada waktu itu diajukan 11 Prodi dengan enam fakultas. Yang mendapat rekomendasi baru lima prodi. Jadi belum memenuhi syarat untuk menjadi universitas. “Namun semangat para pendiri tidak kendor tetap melanjutkan proses pendirian. Namun belum juga berhasil,” terangnya. Seiring dengan berjalannya waktu tim masih terus bergerak. “Alhamdulillah di era pemerintah Hj Ratna Mahmud dan Hj Suwarti, mendapat dukungan penuh moril dan finansial. Sehingga terbitlah izin dari Kemendikbudristek RI,” katanya. Sekarang pihaknya, masih menunggu salinan aslinya dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) Wilayah II Palembang. “Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berjuang. Dan membantu terwujudnya ITMS di Kabupaten Musi Rawas,” tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: