Warga Kecele Operasi Pasar Migor Diundur

Warga Kecele Operasi Pasar Migor Diundur

MUARA ENIM - Sebagian besar masyarakat Muara Enim kecele. Pasalnya, tanpa pemberitahuan sehari sebelumnya tiba-tiba Operasi Pasar (OP) Minyak Goreng (Migor) mendadak diundur sehari tanpa sebab yang jelas. “Saya dari datang jauh-jauh naik ojek sengaja untuk antri beli Migor. Tapi pas datang kesini ternyata operasi pasar diundur,” ujar Muryani (62), warga Desa Karang Raja, Muara Enim, didepan pintu gerbang gedung Kesenian Putri Dayang Rindu Muara Enim, Senin (7/3). Menurut Muryani, bahwa dirinya sengaja telah mempersiapkan diri dari pagi hari untuk mengantri membeli minyak goreng di gedung Kesenian Putri Dayang Rindu Muara Enim, karena dirumahnya sudah hampir seminggu tidak ada lagi Minyak Goreng. Kemudian, lanjut Muryani, iapun naik ojek dengan tujuan ke gedung Kesenian Putri Dayang Rindu Muara Enim. Namun setelah sampai, betapa kecewanya karena menurut petugas yang jaga bahwa operasi pasar Migor diundur sehari menjadi hari Selasa (8/3). Selain itu juga ia melihat tulisan pengumuman di pagar gedung kesenian yang intinya operasi pasar Migor di undur tanpa menuliskan sebab alasannya. “Saya tahu dari teman-teman bahwa akan ada operasi pasar, makanya saya kesini,” ujarnya. Masih dikatakan Muryani, bahwa ia sudah berupaya mencari Migor di toko-toko, namun semuanya mengatakan habis. Dan walaupun ada pemilik toko lebih mengutamakan yang sudah berlangganan daripada masyarakat biasa. Kemudian, ia tidak putus asa mencoba mencari Migor meski harganya mahal, namun masih juga tetap tidak ketemu. Harapan kedepan, kepada pemerintah untuk benar-benar mengawasi distribusi Migor hingga benar-benar sampai ke masyarakat kecil.“Katanya ada yang jual Migir dengan harga Rp 28-30 ribu perliter, namun ketika didatangi ternyata tidak ada, cuma katanya,” pungkasnya. Hal senada dikatakan Amri (50), warga Tanjung Enim, bahwa ia juga sengaja datang pagi-pagi dari Tanjung Enim hanya untuk mencari Migor. Namun ketika datang ternyata diundur tanpa sebab yang jelas. “Saya sangat kecewa. Karena saya naik ojek dan cukup jauh. Kalau diundur harusnya jauh-jauh hari, jangan mendadak seperti ini. Sudah tidak dapat Migor, uang sudah hilang. Saya pulang pergi naik Ojek habis Rp 50 ribu, karena nunggu ojeknya,” pungkas Amri dengan nada kecewa. Sementara itu, Kadisperindag Muara Enim Syarfuddin, ketika di konfirmasi ke membenarkan jika operasi pasar Migor diundur karena belum siap. Sebab operasi pasar Migor yang akan digelar nanti cukup besar yakni sebanyak 4 ton. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan jadi harus dipersiapkan secermat mungkin. “Kemarin kita sudah OP sebanyak 1,5 ton dan ternyata membeludak. Sekarang 4 ton, jadi harus dipersiakan betul,” jelasnya.(ozi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: