Harga Sawit Anjlok Petani Kikim Kecewa
apil V Lahat, Sutra Imansyah mengatakan, petani banyak kecewa dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) maupun pengepul yang sudah membeli kelapa sawit. Dari petani di bawah harga ketentuan yang telah diatur Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Sumsel. \"Kenyataan di lapangan harga Tandan Buah Segar (TBS) ini dibeli dengan harga di bawah standar. Menurut kita Pemerintah Kabupaten Lahat harus tegas memerintahkan PKS-PKS untuk membayar kelapa sawit sesuai harga ketentuan yang ada,\" kata politisi Partai Gerindra Lahat, Kamis (12/05/2022). Lanjut Sutra, di Kikim Area rata-rata 60 persen masyarakat bergerak di sektor tani sawit. Petani sawit mengaku resah. Lantaran harga sawit anjlok. Sedangkan pupuk malah mahal. Sementara, Wandi petani sawit asal Kikim Barat Lahat mengatakan. Harga sawit saat ini terus turun. Hingga ada yang menyentuh Rp 800 perkilo ditingkat tengkulak. \"Harga sawit sudah terjun bebas d!ndo. Mungkin pengaruhh larangan ekspor kemarin,\" ungkap Wandi. Pihaknya berharap agar instansi terkait utamanya pemerintah provinsi dan kabupaten agar memantau harga di tingkat petani agar tidak d!permainkan. Sehingga harga sawit tidak anjlok. Selain itu pihaknya berharap agar kepala daerah bisa mencari pengusaha untuk membangun pabrik kelapa sawit. Hal ini agar asil tandan buah segar sawit petani mandiri bisa d!jual di pabrik yang ada di Lahat. Tentu harganya tidak terlalu anjlok. Karena selama ini TBS petani mandiri d!kirim ke Muara Enim, Batu Raja, maupun Lubuk Linggau. Sehingga d!jual sementara ke pengepul. Bila nantinya ada pabrik kepala sawit mandiri dapat menjadi potensi pendapatan asli daerah dari pajak TBS dan produk turunannya sekaligus terciptanya lapangan kerja di Lahat. (zki/dian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: