Masih Belum Temukan Kesepakatan
LAHAT, LAHATPOS.CO - Emak emak Merapi area yang tergabung dalam Asosiasi Masyarakat Merapi Area Bersatu (AMMAB), kembali mengundang seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Merapi Area, Senin (6/6/2022). Sayangnya, pertemuan kali ini masih belum mencapai kesepakatan. Camat Merapi Barat Sumarno SE MSi mengatakan, ini adalah tindak lanjut dari pertemuan beberapa waktu lalu di kantor camat. Tentunya sudah ada perusahaan yang berikan kontribusi. Di Merapi, memang banyak perusahaan, namun sampai saat ini juga belum bisa kompak. Ada yang memberi, dan ada yang tidak. “Inilah yang menimbulkan kecemburuan. Memang selama ini sudah ada kontribusi ke desa desa, namun yang dituntut saat ini oleh ibu ibu adalah dampak debu disepanjang jalan lintas,” ujarnya. Hadir juga tokoh masyarakat Merapi Area, Sudarman mengatakan, kita ini jangan hanya rapat-rapat terus, tapi carilahnya solusinya. \"Ape nian kendaknye emak emak ni. Khususnya untuk minta kontribusi dari dampak debu, baik tambang maupun bagi transportir yang lewat di jalan,” ujarnya. Perlu digaris bawahi adalah ijin penggunaan jalan dari gubernur, dan perlu diketahui yang diminta ini khususnya mobil. Dalam hal ini, banyak juga transpotir yang terlibat, jadi kepada aliansi, kumpulkan transpotir dan kumpulkan juga yang punya tambang. “Sampai saat ini perusahaan itu sudah ada kontribusi kepada desa desa. Jadi jangan sampai mereka perusahaan itu memberi doubel. Saran saya, jadi tutup satu lubang, gali lubang yang satunya. Jadi pesan kepada AMMAB, jika mediasi tanpa adanya pihak perusahaan dan transportir ini, akan susah. Yang ada saat ini tentunya bahwa perusahaan akan keberatan, dengan desa sudah kasih, dengan aliansi kasih juga, jadi doubel,” terangnya. Karena, ini menyangkut bisnis. Sudar mencontohkan, misalkan permintaan dari aliansi 50 ribu per retasi. Mungkin dibagi dua antara perusahaan dan transportir. Jadi bukan hanya perusahaan yang menanggung. Tapi tolong juga kepada aliansi bahwa supaya benar benar kerja, karena sudah dipercaya oleh masyarakat. Jangan seperti dulu, sudah berjalan bertahun tahun, kontribusi kepada masyarakat tidak ada. Namun tentunya dampak positif yang diakibatkan dari adanya beberapa perusahaan batubara juga banyak berikan manfaat untuk masyarakat di Merapi Area. Hal ini dibuktikan sampai saat ini, sudah tidak ada lagi istilahnya maling ayam. Ini menunjukkan bahwa taraf ekonomi di Merapi meningkat berkat adanya batubara. Tentunya efek yang ditimbulkan dari aktivitas angkutan juga menimbulkan dampaknya ke masyarakat, juga harus diperhatikan. Di tempat yang sama, Kabag Ops Polres Lahat Kompol Dedi Suhendra mengatakan, yang kita harapkan situasi dapat kondusif. Setiap pelaksanaan kegiatan agar ikuti aturan, karena untuk jaga ketertiban. Jadi tolong sama sama jaga ketertiban masyarakat, agar berjalan sesuai yang diharapkan. “Kedepan kita tetap untuk sama sama, kita wujudkan ketertiban ditengah masyarakat,” ucapnya. Ketua Forum Kades Pirmansyah, kami hadir, juga pihak perusahaan yang hadir, saat ini berarti mensupport untuk kebaikan. Namun yang hadir ini, yang ingin berbuat baik, dengan kita, ya kita terima apapun yang untuk kebaikan kita dukung. Salah satu perwakilan perusahaan, Eko mengatakan, rapat seperti ini ini berkali kali pun hanya menyenangkan orang saja. Tidak akan ketemu hasilnya. Perusahaan juga repot, cuma datang berjam jam cuma gitu gitu saja, sampai kapan. “Kami dari perusahaan apapun keputusannya mengikuti saja. Karena aliansi ini memang sudah ada badan hukumnya. Kita hanya musyawarah, yang intinya jika semua sudah dilakukan, namun belum berhasil. Jika permasalahan ada di perusahaannya, ya silahkan dikembalikan lagi ke masyarakat, karena masyarakat juga punya hak untuk hidup layak,” ungkapnya. “Sekarang bagaimana merubah perusahaan yang bandel itu kalo mau demo ya silahkan saja. Demo lah perusahaan yang bandel itu, namun jika perusahaan tersebut sudah memberikan kontribusi yang sudah berjalan lancar, ya tentunya jangan didemo. Namun ini bukan provokasi. Kami juga hanya urun rembuk bagaimana baiknya, jangan cuma gini gini saja. Harusnya ada tindakan, serta dibuat tim dari pemerintah daerah,” terang Eko. Ketua AMMAB, Rozi Ardiansyah, mengatakan agenda hari ini AMMAB kembali mengundang seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Merapi Area. Tentunya membahas kelanjutan dari pertemuan beberapa hari lalu di kantor Camat Merapi Barat. “Dalam kegiatannya AMMAB juga memohon kepada penegak hukum, jika dalam kegiatan kami ada yang salah, atau melanggar hukum, tolong nasehati kami. Karena jika kita bicara aturan, inilah sebenarnya yang menjadi pemicu gejolak ini, sehingga kami harapkan kepada pihak perusahaan agar buat jalan sendiri. Harap cek kesehatan bagi warga Merapi Area, terutama yang berada di pinggir jalan lintas,” terang Rozi. Dari agenda pertemuan ini masih belum ada kesepakatan, sehingga akan diadakan pertemuan ulang. (Purwanto/dian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: