Kemenkes: 65 Juta Warga Indonesia Idap Hipertensi, Hanya 18,5 Juta yang Terdeteksi
Kemenkes: 65 Juta Warga Indonesia Idap Hipertensi, Hanya 18,5 Juta yang Terdeteksi.-foto: dok disway-
Kemenkes: 65 Juta Warga Indonesia Idap Hipertensi, Hanya 18,5 Juta yang Terdeteksi
JAKARTA, LAHATPOS.CO - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menyoroti ancaman serius dari hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang dijuluki sebagai silent killer.
Data terbaru menunjukkan adanya jurang yang lebar antara jumlah penderita aktual dengan yang terdiagnosis, mengindikasikan bahwa puluhan juta warga Indonesia hidup dengan kondisi kesehatan yang tidak disadari.
Berdasarkan estimasi terkini Kemenkes, jumlah penduduk Indonesia yang mengidap hipertensi mencapai sekitar 65 juta orang.
Angka ini didasarkan pada prevalensi nasional hipertensi, yang menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) atau Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terakhir, berada di kisaran 34,1% dari total populasi dewasa.
Namun, dari total 65 juta penderita yang diperkirakan tersebut, Kemenkes mencatat bahwa hanya sekitar 18,5 juta orang (atau sekitar 8,8% dari total populasi) yang telah terdeteksi atau didiagnosis oleh tenaga kesehatan.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr Siti Nadia Tarmizi berharap gap tersebut bisa ditemukan melalui cek kesehatan gratis (CKG).
"Ternyata dari CKG kalau lihat angka prevalensinya sama dengan SKI, jadi memang mungkin betul 65 juta masyarakat kita mengidap hipertensi, meskipun kita baru bisa menemukan 18,5 juta," beber dr Nadia dalam talkshow di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin 20 Oktober 2025.
"Harapannya tahun depan sudah ada skrining di lebih dari 100 juta, kalau di akhir tahun mungkin 60-65 juta bisa kita skrining," lanjutnya.
Faktor Risiko dan Imbauan Kemenkes
Kemenkes menduga peningkatan kasus hipertensi ini disebabkan oleh gaya hidup modern yang tidak sehat, termasuk pola makan tinggi garam, gula, dan lemak, kurangnya aktivitas fisik (sedentary life), serta kebiasaan merokok.
Data juga menunjukkan bahwa penderita hipertensi tidak lagi didominasi usia tua, tetapi sudah banyak ditemukan pada kelompok usia produktif (25-44 tahun).
Untuk menanggulangi kondisi ini, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk:
• Rutin Cek Tekanan Darah: Melakukan pengukuran tekanan darah secara berkala, minimal sekali setahun, terutama bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
