disway award

Istana: Pemerintah Realokasi Anggaran Tidak Produktif untuk Tambah BLT

Istana: Pemerintah Realokasi Anggaran Tidak Produktif untuk Tambah BLT

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan asal anggaran untuk bantuan langsung tunai (BLT) tambahan. (Disway.id/Anisha)--

Istana: Pemerintah Realokasi Anggaran Tidak Produktif untuk Tambah BLT

JAKARTA, LAHATPOS.CO - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan asal anggaran untuk bantuan langsung tunai (BLT) tambahan.

Ia menyebut anggaran untuk BLT tambahan itu berasal dari efisiensi anggaran. Ia menekankan bahwa selama ini pemerintah selalu mengurangi belanja-belanja yang sekiranya tidak produktif untuk dialokasikan ke kegiatan yang lebih positif.

"Dalam berbagai kesempatan kami sudah menjelaskan bahwa yang disebut dengan efisiensi itu adalah kita mengurangi belanja-belanja yang sekiranya tidak produktif, untuk kemudian itu bisa direalokasi ke kegiatan-kegiatan yang jauh lebih produktif," kata Pras di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.

Dari hasil efisiensi itulah, anggaran tersebut bisa untuk membantu masyarakat di desil 1 hingga 4.

"Pada saat akhir tahun kita evaluasi, ternyata kita memiliki kemampuan fiskal untuk merealokasi sehingga kita bisa membantu saudara-saudara kita di desil 1 dan desil 4," paparnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan anggaran untuk penambahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) berjumlah Rp30 Triliun.

Airlangga mengatakan anggaran tersebut berasal dari hasil efisiensi yang telah dilakukan oleh pemerintah selama ini.

"Rp30 Triliun. (Dari) APBN, Hasil efisiensi. Realokasi anggaran," kata Airlangga di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.

Airlangga menyebut BLT tambahan ini akan diterima oleh 35.046.783 juta penerima manfaat di luar 16,5 juta penerima BLT reguler.

"Dan bisa menjangkau 140 juta orang kalau berasumsi 1 KPM ayah, ibu, dan dua orang anak. Ini desil 1-4 berdasarkan data sosial sensus ekonomi nasional," ujar Airlangga.

Nantinya, BLT ini akan disalurkan melalui Kementerian Sosial setiap bulan kepada 20,88 juta KPM melalui program keluarga harapan dan bantuan sembako.

"Penyaluran akan dilakukan segera. Melalui Himbara 18,3 juta diberikan langsung minggu depan, yang 17,2 juta melalui PT POS. Ini siap diberikan mulai Senin nanti," lanjut Airlangga.

"Dan hari ini akan dilakukan secara simbolis kepada 50 orang yang belum pernah mendapatkan bantuan sebelumnya. Jadi ini pertama yang masuk di angka 17,2 juta karena yang reguler adalah 18,2 juta," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: