disway award

Upaya Beri Tarif Tiket Pesawat Murah Selama Nataru, Ditjen Hubud Beri Insentif kepada 37 Bandara

Upaya Beri Tarif Tiket Pesawat Murah Selama Nataru, Ditjen Hubud Beri Insentif kepada 37 Bandara

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa pemerintah bersama operator penerbangan juga memberikan berbagai insentif untuk menekan tarif tiket pesawat selama periode Nataru/dok. Kemenhub--

Upaya Beri Tarif Tiket Pesawat Murah Selama Nataru, Ditjen Hubud Beri Insentif kepada 37 Bandara

JAKARTA, LAHATPOS.CO - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan mengatakan bahwa pemerintah bersama operator penerbangan juga memberikan berbagai insentif untuk menekan tarif tiket pesawat selama periode Nataru.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa menjelaskan diskon PPN tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, dan penurunan harga avtur di 37 bandara.

"Diskon tarif berlaku untuk pembelian tiket pada 22 Oktober 2025 – 10 Januari 2026 dan periode penerbangan 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026. 

Semoga ini menjadi kado terbaik bagi para penumpang di musim liburan kali ini,” ujar Lukman dalam keterangannya pada Sabtu, 15 November 2025.

Ia menjelaskan bahwa diprediksi jumlah penumpang naik sekitar 7 persen dibandingkan tahun lalu. 

Dengan total lebih dari 5 juta penumpang untuk rute domestik dan internasional. 

Untuk prediksi penumpang pada jumlah penumpang domestik diprediksi mencapai 3,89 juta orang atau naik 5 persen, sedangkan internasional sekitar 1,15 juta orang atau naik 11 persen. 

Lukman menjelaskan, dalam mengantisipasi lonjakan tersebut, Ditjen Hubud memproyeksikan kebutuhan 326 pesawat, yang terdiri dari 286 pesawat jet dan 40 pesawat propeller.

Saat ini, total armada pesawat udara di Indonesia mencapai 560 unit, dengan 366 pesawat siap beroperasi dan 194 dalam perawatan. 

Maskapai dengan jumlah armada terbanyak antara lain Lion Air sebanyak 97 unit, Wings Air ada 77 unit, dan Garuda Indonesia denga. 81 unit.

Adapun, prediksi puncak arus keberangkatan Natal diperkirakan terjadi pada 21 Desember 2025, sementara arus balik terbesar akan terjadi pada 3–4 Januari 2026. 

Bandara tersibuk diprediksi meliputi Soekarno-Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya). 

Untuk rute internasional, pergerakan tertinggi akan terjadi dari dan menuju Singapura dan Kuala Lumpur.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: