Pengamat Sebut Ajakan Tarik Dana dari Bank Himbara Menyesatkan Masyarakat

Minggu 23-02-2025,17:44 WIB
Reporter : Dian
Editor : Dian

JAKARTA, lahatpos.co - Pengamat sebut ajakan tarik dana dari Bank Himbara menyesatkan masyarakat. Ajakan untuk menarik dana dari bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memicu perhatian publik. Namun, para pengamat menilai langkah ini tidak beralasan dan justru dapat berdampak negatif pada stabilitas sektor keuangan.

Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menilai ajakan menarik dana dari bank Himbara tidak memiliki dasar yang kuat dan dapat menyesatkan masyarakat.

Ia mengingatkan, ajakan semacam ini justru berpotensi memicu ketidakstabilan dalam sistem keuangan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada perekonomian secara keseluruhan.

"Ketika perekonomian bergejolak, yang akan menderita adalah kelompok bawah. Hal ini harus dipahami," ujarnya.

Piter menekankan, bank-bank Himbara memiliki fundamental yang baik dan tidak ada alasan untuk khawatir terhadap keberadaan Danantara. 

Apalagi adanya jaminan dari LPS, masyarakat seharusnya tetap merasa aman dan tidak terpengaruh oleh ajakan-ajakan yang tidak bertanggung jawab.

“Saya pribadi mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai ajakan menarik dana tersebut. Bank-bank Himbara memiliki kinerja yang baik dan keberadaan danantara justru untuk semakin memaksimalkan kinerja bank Himbara,” tegas Piter.

Bank-bank Himbara, yang terdiri dari Bank Mandiri, BRI, dan BNI, tetap beroperasi sebagai bank komersial dengan regulasi ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Selain itu, mereka juga berada di bawah pengawasan Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menegaskan pemerintah dan otoritas keuangan harus lebih aktif dalam sosialisasi agar publik memahami bahwa tidak ada perubahan signifikan terhadap operasional bank-bank ini. 

Edukasi yang tepat dapat memberikan rasa aman kepada nasabah, terutama mereka yang belum memahami hubungan antara Danantara dan bank Himbara.

“Imbauan tarik dana itu menyiratkan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN sebagai calon pengawas Danantara dan OJK sebagai pendekar utama sektor jasa keuangan wajib memberikan sosialisasi dan edukasi kepada publik lebih gencar lagi,” kata Paul.

Menurut Paul, bank merupakan bisnis berbasis kepercayaan. Oleh karena itu, menjaga kepercayaan publik adalah prioritas utama agar tidak terjadi kepanikan yang dapat mengganggu sistem keuangan.

Paul menyebut, bank-bank Himbara memiliki jaringan digital yang luas, yang seharusnya dimanfaatkan untuk memperkuat komunikasi dengan nasabah dan memastikan mereka tidak terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan. 

Selain itu, simpanan di bank tetap dijamin oleh LPS, sehingga tidak ada alasan untuk meragukan keamanannya.

Kategori :