Untuk mengisi token listrik sehari-hari, Ibu Roma mengaku sama sekali tidak kesulitan karena bisa dibeli melalui warung dekat rumahnya bahkan secara online.
“Kalau mau beli token tidak susah carinya. Bisa di warung depan, anak saya juga bisa belikan lewat handphone” imbuh Bu Roma.
Bu Roma juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan Tim Komunikasi PLN S2JB yang bersilaturahmi ke tempatnya.
Ia turut mendoakan agar petugas PLN, jajaran manajemen, hingga tim Kementerian BUMN selalu diberi kesehatan dan kelancaran dalam melaksanakan tugas.
“Kami banyak-banyak terima kasih, semoga Bapak-Ibu PLN, dan semua yang sudah peduli dengan rakyat kecil seperti kami selalu diberi kesehatan dan kelancaran dalam bertugas” ucap Roma.
Secara terpisah, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2B), Adhi Herlambang, berharap PLN dapat terus menjalankan tugas dan amanah kelistrikan bersama Kementerian BUMN dalam mengurangi kesenjangan akses listrik.
“Light Up The Dream diharapkan dapat membantu mengurangi kesenjangan akses listrik di berbagai wilayah Indonesia, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup mereka. Program ini masih dilaksanakan sebagai komitmen PLN untuk tidak hanya menyediakan energi listrik, tetapi juga membangun masa depan yang lebih terang bagi seluruh masyarakat Indonesia.” pungkas Adhi.*
Berita Baca Juga:
Lucy akui SPKLU PLN sudah banyak tersedia di Palembang, merasa happy menggunakan kendaraan listrik.
Lucy, seorang pengguna baru kendaraan listrik, memberikan testimoninya setelah satu minggu menggunakan kendaraan ramah lingkungan tersebut. Ditemui saat melakukan pengisian daya di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Arivai Palembang, Lucy menyampaikan kesannya menggunakan kendaraan listrik.
Penghematan biaya operasional yang Lucy rasakan sangat signifikan dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
Menurutnya, biaya operasional kendaraan listrik lebih hemat hingga sepertiga dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fossil yang sebelumnya Ia gunakan.
Selain itu, pajak kendaraan listrik juga lebih murah, memberikan keuntungan tambahan bagi para penggunanya.
"Rasanya happy pakai kendaraan listrik, selain lebih hemat biaya operasional, pajaknya juga lebih murah. Ini sudah saya pakai selama 7 hari, baru pertama kali ngecas, biaya yang dikeluarkan hanya 150 ribu. Pakai mobil sebelumnya, gak sampai 6 hari biasanya saya keluar uang buat bahan bakar 350 ribu. Jadi bisa lebih hemat hingga sepertiganya" jelas Lucy.
Lucy juga merasa fasilitas pengisian daya yang disediakan oleh PLN saat ini sudah memadai. Ia menyebutkan bahwa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah tersedia di berbagai lokasi strategis di kota Palembang, sehingga memudahkan pengguna kendaraan listrik untuk mengisi daya kendaraannya.
"Saya cek di PLN Mobile, tempat ngecasnya sudah lumayan banyak. Meskipun Saya belum punya fasilitas home charging, SPKLU sudah tersedia di berbagai tempat yang mudah ditemukan di Palembang" terang Lucy.