Bantuan yang disalurkan, antara lain fasilitas pengobatan gratis, makanan, serta baju layak pakai. Penyaluran bantuan melibatkan pemerintah daerah setempat untuk memastikan agar bantuan tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
"Kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat di Semidang Aji dan Ulak Pandan. Ini adalah salah satu bentuk kepedulian PTBA terhadap masyarakat sekitar area operasi," kata AVP Community Engagement & Partnership PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Listati.
Selain bantuan langsung berupa makanan dan pakaian, Tim Rescue PTBA dan RS BAM juga memberikan edukasi dan pelatihan dasar mengenai penanganan situasi darurat. Ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi berbagai kondisi darurat yang mungkin terjadi.
"Dengan adanya bantuan ini, kami berharap masyarakat di Kecamatan Semidang Aji dan Desa Ulak Pandan dapat semakin merasakan manfaat kehadiran PT Bukit Asam sebagai mitra yang peduli," Listati menambahkan.
Camat Semidang Aji, Dicky Tirta Hadi, turut hadir dalam penyaluran bantuan ini bersama Kepala Desa Ulak Pandan, Herwani. Keduanya menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh PTBA.
"Kami sangat berterima kasih kepada PT Bukit Asam atas bantuan yang diberikan. Ini sangat membantu warga kami, terutama dalam hal kesehatan dan kebutuhan sehari-hari," ujar Dicky.*
Berita Baca Juga:
Binaan Bukit Asam (PTBA), Usaha Percetakan dan Konveksi Asal Desa Lingga Tembus Pasar Nasional
Binaan Bukit Asam (PTBA), usaha percetakan dan konveksi asal Desa Lingga tembus pasar nasional. Kerja keras dan ketekunan membawa usaha peretakan dan konveksi yang dibangun Dedy Irawan semakin cemerlang.
Pemuda asal Desa Lingga di Kabupaten Muara Enim ini dapat memperoleh omzet hingga miliaran per tahun dari usahanya yang mengusung brand Dalgasil.
Foto bersama di tempat usaha Percetakan dan Konveksi Asal Desa Lingga Tembus Pasar Nasional.-Foto: lahatpos.co-
Dedy merintis usaha pada 2016, awalnya ia memberanikan diri untuk memulai bisnis sablon dan percetakan kecil-kecilan.
“Dengan modal terbatas, waktu itu belajar percetakan sampai ke Pulau Jawa dan setelahnya membuka usaha sablon sendiri dengan dibantu keluarga karena belum mampu untuk merekrut karyawan,” ujar Dedy.
Selama 2 tahun usahanya berjalan, pesanan masih minim dan omzet tidak seberapa. Kemudian pada masa pandemi COVID-19, Dedy mendapat bantuan pembinaan dari PTBA.
“PTBA memberikan bantuan pinjaman dana, itu digunakan untuk tambahan membeli 1 unit mesin digital printing,” katanya.
Bantuan yang diberikan PTBA tersebut memberikan dampak sangat besar. Di masa pandemi, omzet Dalgasil justru meningkat drastis.