Dari sisi pelayanan pelanggan, Rovikoh menambahkan pihaknya siap untuk melayani permohonan pasang baru yang saat ini dapat diakses dengan lebih mudah melalui PLN Mobile.
“Untuk permohonan pasang baru, kami akan progress secepatnya setelah calon pelanggan melakukan pengajuan. Sekarang bisa semakin mudah melalui PLN Mobile. Jadi, tidak harus datang ke unit layanan. Dari aplikasi yang terdigitalisasi, kami disisi manajemen juga dapat memonitor, termasuk pengaduan gangguan” jelas Vikoh.
Senior Manager Distribusi, Uray Aminin mengatakan, pihaknya tengah melaksanakan strategi peningkatan keandalan dengan beberapa upaya teknis.
Salah satunya melalui pembangunan jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Underbuild (dibawah jaringan eksisting/sebelumnya) sepanjang 25 kilometer sirkuit (kms) dari Gardu Induk Lubuk Linggau menuju Muara Rupit, dimana saat ini progress pekerjaannya sudah mencapai 50 persen.
“Kami sedang menjalankan strategi peningkatan keandalan, diantaranya perbaikan jaringan, pengurangan gangguan melalui gerakan pembersihan jaringan dari tanam tumbuh, serta manuver jaringan kelistrikan dengan cara pecah beban guna mengurangi drop tegangan. Selain itu, SUTM Underbuild sudah 50% dikerjakan untuk meningkatkan keandalan,” kata Uray.
Uray menambahkan, dari hasil kunjungan General Manager PLN UID S2JB bersama jajaran manajemen UP3 Lubuk Linggau beberapa waktu lalu, akan dilakukan rekonfigurasi jaringan untuk peningkatan keandalan yang sudah mulai dieksekusi sejak awal Mei.
Rekonfigurasi ini dilakukan dalam rangka peningkatan keandalan listrik selain pembersihan jaringan yang dilaksanakan secara periodik.
Secara terpisah, General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, mengatakan PLN tengah mengupayakan peningkatan keandalan di daerah Lubuklinggau, Musirawas Utara, Tebing Tinggi, dan sekitarnya melalui pembangunan transmisi dari Gardu Induk (GI) Lubuklinggau ke GI Tebing Tinggi, serta pembangunan transmisi dari GI Sarolangun ke GI Muara Rupit.
Adhi menjelaskan bahwa GI Tebing Tinggi sedianya beroperasi pada Maret tahun ini, namun adanya tantangan sosial dalam penarikan (stringing) jaringan transmisi menyebabkan target operasi bergeser ke Bulan Oktober 2024. Sedangkan GI Muara Rupit juga terkena dampak vandalisme dari oknum tidak bertanggunjawab.
Untuk itu, dirinya berharap dukungan dari semua pihak untuk kelancaran pembangunan transmisi dan pengoperasian GI Tebing Tinggi dan Muara Rupit, mengingat pentingnya kedua project tersebut dalam memastikan kualitas dan keandalan pasokan listrik di wilayah Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Musi Rawas Utara kedepannya.
“Mengingat pentingnya pengoperasian Gardu Induk Muara Rupit dan Tebing Tinggi untuk peningkatan keandalan dan kualitas kelistrikan di wilayah Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Musi Rawas Utara, kami berharap dukungan dari seluruh lapisan masyarakat dan juga pemerintah daerah agar kedua gardu induk ini bisa beroperasi dalam waktu dekat.” pungkas Adhi.*
Berita Baca Juga:
Inilah Alasan Presiden RI Jokowi Batal Kunjungan Lahat Sumsel, Bukan Salah Kepala Daerah
Presiden RI Jokowi batal kunjungan ke Lahat, jadwal berubah, TNI Polri siaga pengamanan. Lahat sudah siap menyambut kedatangan Presiden RI Jokowi.
Masyarakat Lahat mengetahui informasi kunjungan Presiden RI Jokowi pada tanggal 28-29 Mei 2024.
Presiden RI dari Lubuklinggau langsung menuju Lahat menggunakan helikopter. Setelah itu menuju Tebing Tinggi Empat Lawang, lalu kembali lagi ke Lubuklinggau dan terbang ke Jakarta.