Dampak naiknya permukaan air disejumlah wilayah tersebut memaksa PLN ULP Baturaja memadamkan aliran listrik disejumlah lokasi seperti Kota Baturaja, sebagian Baturaja Barat, sebagian Baturaja Timur, Batu Kuning, Lubuk Batang, Semidang Aji, Pangandonan, Lubuk Raja, Muara Enim, Sebagian Lawang Kidul, Tanjung Agung, Panang Enim dan Semendo Darat Laut.
Menurut Fahmi Ramadona, Manager PLN ULP Baturaja, pihaknya menerjunkan 25 petugas pelayanan tehnik ke beberapa titik yang terdampak banjir untuk melakukan pengamanan kelistrikan agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
Hingga pukul 18.00 WIB malam ini, dari 132 gardu yang terdampak 117 diantaranya masih harus dipadamkan akibat terdampak banjir. Sehingga 5.031 pelanggan belum bisa menikmati listrik.
Menurut Fahmi pihaknya terpaksa memadamkan aliran listrik demi keamanan dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami mohon maaf harus memadamkan listrik akibat banjir ini. Hal ini kami lakukan untuk kepentingan keselamatan warga terdampak banjir. Kami juga bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten OKU, BPBD serta pihak terkait untuk percepatan pemulihan jaringan didaerah terdampak jika memang dirasa aman secara tehnis dan semoga banjir ini segera surut,” ujarnya.*
Berita Baca Juga:
Kurangi Emisi Karbon, PLN Sabet Penghargaan Best Impact in Environment of The Year
PT PLN (Persero) meraih penghargaan Mata Lokal Award kategori Best Impact in Environment of The Year atas komitmennya mengurangi emisi karbon di tanah air, Jakarta (17/5).
Sumbangsih yang dianggap signifikan dilakukan perseroan adalah langkah dekarbonisasi di sektor kelistrikan dan transportasi melalui penggantian PLTU ke pembangkit EBT dan gas, co-firing biomassa pada PLTU, Implementasi carbon trading, dedieselisasi, pengembangan pembangkit EBT dan dukungan infrastruktur EV.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir pada acara penghargaan mengatakan, Pemerintah mengapresiasi dan mendukung penuh langkah heroik PLN dalam menjalankan transisi energi, khususnya dalam peningkatan pemanfaatan EBT dan mendukung peralihan dari energi fosil.
Langkah ini dia lihat penting mengingat Indonesia juga tengah fokus pada pengembangan green tourism atau destinasi wisata berkelanjutan.
“Jadi green tourism adalah masa depan pariwisata kita, dan kita berharap PLN bisa mendukung. Kita berharap bahwa pariwisata kita semakin berkualitas dan berkelanjutan, membuka peluang usaha dan lapangan kerja yang luas termasuk green jobs,” ujar Sandiaga.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan penghargaan Mata Lokal Award ini adalah buah manis perjuangan tak kenal lelah para insan PLN dalam upaya mereduksi emisi karbon di sektor kelistrikan.
Sebelumnya PLN telah melakukan berbagai inisiatif dekarbonisasi, di antara yang telah dijalankan PLN adalah pembatalan penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 13,3 Gigawatt (GW), pembatalan Power Purchase Agreement (PPA) PLTU sebesar 1,4 GW, mengganti 1,1 GW PLTU dengan pembangkit berbasis EBT, mengganti 800 Megawatt (MW) PLTU dengan pembangkit gas, penerapan co-firing biomassa pada 43 PLTU, program dedieselisasi dengan total kapasitas mencapai 1 GW, dan pengembangan 21 GW pembangkit EBT. Berbagai upaya tersebut mampu mengurangi dan menghindari emisi karbon hingga total 3,7 miliar ton CO2.
”Sebagai motor penggerak ekonomi bangsa, keberadaan PLN amatlah penting dalam menjamin ketersediaan energi listrik bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Transisi dari energi fosil ke energi bersih merupakan peluang bagi kita untuk membangun kapasitas nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, salah satunya pada green tourism yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, mengentaskan kemiskinan, dan pada saat yang sama juga menjaga kelestarian lingkungan," jelas Darmawan.
Darmawan juga mengungkapkan dukungan PLN kepada Pemerintah dalam pengembangan green tourism. Hal ini dapat dilihat dari kerja sama antara PLN dan PT Taman Wisata Candi (TWC) untuk menghadirkan energi bersih di lingkungan destinasi wisata yang dikelola TWC seperti Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).