“Warga yang tidak terkena banjir namun padam listrik, karena gardu distribusi yang mengalirkan listrik ke rumah pelanggan berpotensi terendam sehingga harus dipadamkan dan belum bisa memasok listrik. Gardu distribusi PLN dibebaskan dari tegangan listrik untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan seperti bahaya konsleting listrik. Jadi mohon pengertiannya, hal ini untuk keselamatan kita bersama,” ujarnya.
PLN terus berupaya untuk menyalakan kembali aliran listrik di lokasi-lokasi yang sebelumnya terdampak bajir dengan melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.
Hal ini dilakukan untuk memastikan peralatan di gardu distribusi dalam keadaan siap beroperasi.
Sebaliknya karena tingginya genangan air, beberapa wilayah terpaksa dipadamkan seperti sebagian Kecamatan Baturaja Barat, Kecamatan Baturaja Timur, Kecamatan Batu Kuning dan Kecamatan Lubuk Batang, Kecamatan Semidang Aji, Kecamatan Pangandonan dan Kecamatan Lubuk Raja.
“PLN mohon maaf untuk pemadaman sementara yang dilakukan, kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik. Jika memang sudah siap dinyalakan, sesegera mungkin listrik akan kami nyalakan setelah instalasi listrik dilapangan aman,” tambah Iswandi.
Sementara Manager PLN UP3 Lahat, Teguh Aang Harmadi mengimbau agar warga untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap banjir jika masuk kedalam rumah. Salah satunya memutus aliran listrik yang mengalir ke rumah dengan cara mematikan mini circuit breaker yang ada di kWh meter pelanggan.
Selain itu, Aang juga berharap kerja sama masyarakat apabila menemukan kondisi instalasi listrik yang tidak aman di sekitarnya untuk segera ditindaklanjuti oleh PLN.
"Segera laporkan melalui aplikasi PLN Mobile apabila warga menemukan jaringan PLN yang tidak aman dan membahayakan warga. Hal ini akan sangat membantu PLN untuk meminimalisir pemadaman yang terjadi di masyarakat," katanya.
Berita Baca Juga:
PLN ULP Baturaja menggandeng perangkat Kecamatan Sosoh Buay Rayap dan perangkat desa untuk bersama-sama melakukan inspeksi dan membersihkan jaringan listrik dari tanam tumbuh.
Hari ini (06/05) tak kurang dari 130 warga perwakilan dari Desa Mekar Jaya, Desa Negeri Sindang, Desa Tungku Jaya dan Desa Rantau Kumpai oleh pemerintah desa setempat diterjunkan untuk membantu PLN dalam menebangan pohon yang mengganggu jaringan listrik.
Team leader tehnik ULP Baturaja, Febriansyah mengatakan pihaknya bersama perangkat desa telah berkoordinasi untuk melaksanakan pemampasan tanam tumbuh. Hal itu diperlukan agar perangkat desa bisa membantu memberikan penjelasan kepada warga atas kondisi tanam tumbuh sehingga masih memerlukan pemadaman saat pemeliharaan jaringan.
“Selain gerak cepat untuk penanganan korektif jika terjadi gangguan listrik, kami juga melakukan serangkaian langkah preventif dan pencegahan seperti sesi pemeliharaan jaringan listrik kali ini,” jelasnya.
Febriansyah menjelaskan pohon harus dipangkas atau ditebang dengan jarak aman 3 meter, baik dari sisi atas, bawah kiri dan kanan. Ia juga mengatakan apabila pohon tumbang banyak jaringan listrik yang rusak, jika diperbaiki pun butuh waktu agak lama.
Selain itu kendala dari PLN juga ada beberapa tempat yang tidak mau pohon miliknya dipangkas atau ditebang, “Padahal kalau pohon tumbang agak lama diperbaikinya dan yang rugi juga banyak pihak, ” katanya.
Sementara itu Manager ULP Baturaja Iswandi, mengatakan apresiasinya atas respon warga yang langsung turun kelapangan guna pembersihan tanam tumbuh.