Sebagai tindak lanjut dari pengamatan BMKG stasiun klimatologi Provinsi Sumatera Selatan, BPBD Kabupaten PALI segera melakukan pemetaan dan mengambil langkah-langkah awal seperti penetapan status siaga darurat, persiapan pembentukan pos komando, menyiapkan tenda posko.
“Menyiapkan perahu, menyiapkan bantuan sembako dan lain sebagainya. Hal ini kita lakukan guna memitigasi dapak dari bencana banjir tersebut,” jelas Hidayat.
Lebih lanjut Wakil Bupati PALI, Drs H Soemarjono memberikan arahan kepada seluruh elemen baik pemerintah maupun perusahaan yang beroperasional dan berinvestasi di wilayah Kabupaten PALI agar bersama-sama bahu membahu membantu masyarakat yang terdampak banjir.
"Banyak masyarakat PALI yang membutuhkan bantuan kita. Banyak anak-anak yang kedinginan terpaksa mengungsi dan ada perut yang lapar karena dampak banjir. Oleh karena itu sebagai rasa kemanusiaan sudah sepatutnya kita memberikan perhatian kepada saudar- saudara kita yang sedang tertimpa musibah," tutur Soemarjono.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten PALI ada 5 Kecamatan 31 Desa dan 4831 rumah di Kabupaten PALI yang terdampak banjir dan 45 Kepala Keluarga 194 jiwa yang mengungsi ketempat pengusian karena terdampak banjir yang cukup parah.
Melalui program kebencanaan KKKS PEP Pendopo Field telah menyalurkan bantuan 166 paket sembako, 100 pcs beras 5 kg dan 100 dus mie instan yang dibagikan ke wilayah kerja operasional perusahaan diantaranya Kabupaten PALI, Musi Rawas, Musi Banyuasin dan Muara Enim.
Sementara itu PT Pertamina EP Adera Field juga telah membagikan 145 paket sembako, 50 dus mie instan dan 50 pcs beras 5 kg dan bantuan snack yang didistribusikan ke satgas bencana alam di Polsek Tanah Abang.
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safe’I menyambut baik tindakan yang direalisasikan tim zona 4.
Dikatakannya, bahwa peran ini pasti sangat bermanfaat bagi masyarakat di lapangan.
“Dengan kondisi saat ini, tentu bantuan dari kita akan sangat terasa bermanfaat bagi masyarakat terdampak,” ungkap Safe’i.
Dijelaskannya pula bahwa pemberian bantuan ini juga didasarkan atas unsur kemanusiaan selain bentuk kewajiban perusahaan.
Sebagai perusahaan yang beroperasi di daerah dan dekat dengan masyarakat sudah memang sepatutnya kita peka akan kondisi dan keadaan dari masyarakat sekitar.
“Apalagi bila masyarakat terdampak bencana sebagaimana yang terjadi saat ini, maka perusahaan wajib memberikan peran untuk meringankan kondisi tersebut sekaligus pula sebagai bentuk kepedulian dalam unsur kemanusiaan,” tuturnya.
Safe’i juga mengharapkan agar kondisi segera membaik, bencana dapat segera ditanggulangi dan masyarakat bisa beraktivitas dengan nyaman kembali.*