Dia juga mengharapkan kepada Ketua PWI Pusat dan Ketua DK PWI Pusat membuat aturan, calon yang menang tetapi terbukti terlibat jual beli suara dengan bagi-bagi uang alias money politic atau terlibat suap menyuap, agar dibatalkan kemenangannya.
“Wartawan sebaiknya menjadi contoh dalam pelaksanaan demokrasi yang sehat,” tambah lelaki yang bekerja sebagai wartawan sejak tahun 1982 ini.
Terpisah, GM Lahat Pos Diansyah Putra mendukung imbauan dari Dewan Kehormatan Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia (DKP PWI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Konferensi PWI Sumsel menjadi contoh dalam berdemokrasi. Sebentar lagi Pemilu 2024. Konferensi PWI Sumsel akan menjadi teladan menghindari politik uang.
Ia berharap, sebaiknya DKP PWI tidak sekedar memberikan imbauan. Akan tetapi merekomendasikan kepada panitia membuat Pakta Integritas bagi calon ketua PWI sepakat tidak melakukan politik uang.
“Buat dekralasi tidak melakukan politik uang bagi calon ketua PWI Sumsel,” ujarnya.
Selain itu, Diansyah berharap struktur kepengurusan PWI Sumsel kedepan dapat mengakomodir wartawan dari 17 kabupaten/kota se Sumsel. Minimal ada satu orang dari setiap kabupaten/kota masuk pengurus PWI Sumsel.
Paling tidak wartawan yang sudah lulus uji kompetensi utama. Supaya bisa memberikan sumbangsih pemikiran untuk kemajuan PWI kedepan.*