Jalan Tol Indralaya-Prabumulih merupakan bagian dari ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Sebelumnya pada 19 - 20 Juni lalu, Jalan Tol Indralaya - Prabumulih telah dilakukan Uji laik fungsi (ULF) untuk mengetahui uji spesifikasi terhadap teknis persyaratan dan perlengkapan jalan, yang ada di ruas Jalan Tol guna memenuhi standar manajemen dan keselamatan lalu lintas.
Jalan Tol ini melewati wilayah Kota Palembang, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Muara Enim, dan Kota Prabumulih yang dilengkapi 2 Simpang Susun,1 Gerbang Tol, dan 1 TIP (Rest Area) Tipe A.
Jalan Tol Indralaya - Prabumulih merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya - Muara Enim dengan total panjang mencapai sekitar 119 Km dan terbagi menjadi 2 Seksi, dimana untuk Seksi 1 Simpang Indralaya - Prabumulih sepanjang 64,50 Km, dan Seksi 2 Prabumulih - Muara Enim sepanjang 54 Km.
Jalan tol tidak menjadi prioritas pembangunan bagi pasangan Capres dan Cawapres, Anies dan Muhaimin.
Yang ada, keduanya akan lanjutkan pengembangan jalan nasional dan daerah tak berbayar.
Hal ini diketahui dari buku visi, misi dan program Anies Baswedan & Muhaimin Iskandar (AMIN) setebal 148 halaman beredar di masyarakat.
Pemeritahan Joko Widodo saat ini gencar sekali pembangunan jalan tol.
Pembangunan jalan tol Trans Sumatera (JTTS) terus dilakukan untuk menghubungkan akses dari Lampung ke Aceh.
Keberadaan jalan tol mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Masyarakat yang menggunakan jalan tol terbantu dari segi jarak dan waktu perjalanan.
Waktu tempuh selama melintasi jalan tol lebih pendek.
Kondisi ini berbeda dengan jalan nasional waktu tempuhnya memerlukan waktu yang lama.
Dalam buku itu, pasangan bakal calon Presiden dan Wakil Presiden RI, Anies & Muhaimin (AMIN) sepertinya, tidak melanjutkan pembangunan jalan tol.
Karena tidak ditemukan secara spesifik pembangunan jalan tol pada buku visi, misi, dan program AMIN.
Pada halaman 32 tentang Infrastruktur dan Jaringan Logistik visi, misi dan program Anies & Muhaimin, pasangan yang dikenal sebutan AMIN (Anies dan Muhaimin) ini menuliskan lima fokus utama.