Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat memimpin upacara HLN ke-78 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (27/10) mengatakan PLN tak akan berhenti berkontribusi untuk negeri.
Sebagai jantung pembangunan, pertumbuhan dan roda ekonomi PLN akan terus memberikan upaya terbaiknya.
"Puluhan tahun negara ini ada, negara ini terus tumbuh. Dan dari waktu ke waktu jugalah, PLN menjadi jantungnya pembangunan, jantungnya pertumbuhan, jantungnya roda ekonomi dan industri nasional," kata Darmawan.
Ia mengatakan salah satu kunci untuk PLN terus bertumbuh adalah melalui langkah transformasi.
Tiga tahun terakhir, PLN banyak melakukan pembenahan dan akselerasi proses bisnis.
Transformasi ini membuahkan hasil dengan inovasi kelistrikan baru yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, pelaku bisnis, industri nasional serta mendorong bangkitnya perekonomian Indonesia pascapandemi Covid-19.
"Di Hari Listrik Nasional tahun ini, kita bukan hanya merayakan HLN ke-78. Tetapi menjadi lebih istimewa, karena kita merayakan juga keberhasilan tiga tahun perjuangan insan PLN menjalankan Transformasi. Itu karena kita ingin terus memastikan perusahaan yang kita cintai ini agar selalu kokoh. Selalu mampu menjadi jantungnya Indonesia," tegas Darmawan.
78 tahun bukan waktu yang sebentar untuk PLN berkancah di negeri ini.
Ke depan, PLN mempunyai target untuk tak hanya menjadi perusahaan listrik saja, tetapi sebagai perusahaan penyedia energi kelas dunia.
Untuk bisa mencapai target tersebut bukan tanpa rintangan, salah satunya perubahan iklim.
Saat seluruh dunia menyepakati langkah pengurangan emisi, PLN mengambil langkah agresif dan menjadi lokomotif transisi energi di Indonesia.
"PLN membangun strategi baru. Kita jalankan transisi energi bukan hanya karena aturan-aturan global. Tetapi karena kita komit, pada generasi masa depan untuk menikmati hidup yang lebih baik dari sekarang," kata Darmawan.
Upaya akselerasi pengembangan energi terbarukan yang dilakukan PLN melalui Accelerated Renewable Energy Development (ARED) akan mampu menambah porsi energi baru terbarukan (EBT) hingga 75% sampai dengan tahun 2040.
“Di tengah tantangan mismatch antara lokasi sumber EBT berskala besar di daerah terpencil dengan pusat demand listrik di Pulau Jawa, kami membangun Green Enabling Supergrid. Menjadikan sistem kelistrikan Indonesia yang sebelumnya terpisah antar pulau menjadi terhubung satu sama lain,” ucap Darmawan.
PLN juga mengembangkan Smart Grid dan Flexible Generations yang membuat sistem kelistrikan mampu mengatasi intermitensi pada pembangkit energi terbarukan.
Dengan upaya yang dilakukan melalui ARED ini memungkinkan penambahan porsi pembangkit EBT meningkat tiga kali lipat hingga 60 Gigawatt pada tahun 2040.