Jika selama ini akses untuk menuju antar provinsi di Pulau Sumatera memakan waktu yang lama.
Namun sekarang pelan tapi pasti, di bawah kontraktor PT Hutama Karya (Persero) mampu mewujudkan akses cepat dan memangkas jarak di Pulau Sumatera.
Jalan tol trans Sumatera menjadi harapan masyarakat Pulau Sumatera.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo menjelaskan, kehadiran Jalan tol trans Sumatera memiliki efek berganda “multiplier effect” bagi Sumatera.
Hal ini dapat dilihat dari munculnya perekonomian baru di sejumlah wilayah.
Seperti contoh di Provinsi Lampung atau Palembang, kenaikan pemanfaatan penggunaan listrik.
Terjadi peningkatan jumlah uang yang beredar menjadi salah satu bukti dalam meningkatnya pertumbuhan (ekonomi).
Artinya keberadaan jalan tol trans Sumatera sangat memberikan manfaat bagi masyarakat Pulau Sumatera.
Tidak hanya itu, pemerintah juga berhasil mengurai kepadatan lalu lintas yang sering terjadi di Jalan Nasional atau Jalan Lintas Sumatera.
Sejak ada jalan tol trans Sumatera, maka tidak terdengar lagi kejadian kemacetan kendaraan di jalur Sumatera.
Ini menandakan jalan tol trans Sumatera memiliki pengaruh besar dalam lalu lintas di Pulau Sumatera.
Kehadiran jalan tol trans Sumatera membantu konektivitas bebas hambatan yang dapat memperlancar distribusi arus barang dan kendaraan, sehingga dapat memangkas biaya logistik secara efektif.
Saat ini PT Hutama Karya (Persero) sedang melakukan pembangunan jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.
Panjang jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat mencapai 93 Km.
Berdasarkan rekapitulasi progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) menargetkan tahun 2023 dan tahun 2024 beroperasi.
Target pengerjaan pembangunan jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat dibagi menjadi dua sesi.