Diantaranya penggunaan alat HSPD (Hydraulic Static Pile Driver) untuk memancang pondasi tiang pancang agar dampak getaran dari pemancangan, serta menggunakan launcher untuk memasang gelagar girder agar minim dampak terhadap penggunaan jalan nasional atau kereta api yang melintas.
“Metode tersebut untuk memaksimalkan aktivitas konstruksi pada saat window time di sekitar area pembangunan.” tutup EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo.
Tidak hanya itu, Hutama Karya juga akan menyelesaikan pengerjaan Akses Tarok City sepanjang 2,96 km yang akan menghubungkan Kawasan Tarok City, Jalan Tol dan Jalan Nasional.
Selain untuk memperkuat konektivitas, jalan tol Padang – Sicincin diharapkan menjadi katalisator percepatan ekonomi setempat khususnya bidang pertanian, pariwisata, dan industri.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang ±1.021,5 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi.
Untuk ruas tol Konstruksi 339,5 km dan 681 km ruas tol Operasi. Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km).
Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2–6 (50 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (12 km).
Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), dan Tol Binjai - Langsa Segmen Binjai - Stabat (7,5 km).
Demikian informasi perkembangan pembangunan jalan tol trans Sumatera. Semoga tulisan ini bermanfaat ya.*