OGAN ILIR, Lahatpos.co - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Ir SA Supriono menjadi narasumber pada kegiatan pengenalan kampus Mahasiswa Baru (Maba) Fakultas Teknik Sipil Universitas Sriwijaya (Unsri), Kamis (10/8) siang.
Sekretaris Supriono mengatakan, saat ini sangat erat dengan pemanfaatan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan.
Menurutnya, pemilihan jurusan teknik sangatlah tepat, karena Ilmu teknik yang didapatkan memiliki terapan yang sangat luas.
“Tekhnologi adalah sarana yang akan mempermudah pekerjaan, namun bukan untuk kita dijajah oleh teknologi, tetapi kitalah yang mengoperasionalkannya. Semua bisa dibuat melalui aplikasi atau sistem. Tidak ada pekerjaan yang tidak menggunakan teknologi, jadi teknik sipil sangat erat kaitannya dengan digitalisasi,” katanya.
BACA JUGA:Hore, Bansos BNPT Tahap 4 Sudah Masuk Rekening, Buruan Cek sekarang
Supriono menuturkan, jurusan teknik memiliki spesialisasi yang tidak sedikit, beberapa spesialisasi jurusan teknik antara lain Teknik Sipil, Teknik Pertambangan, Teknik Mesin, Teknik Kimia dan Teknik Elektro.
“Jurusan teknik memiliki peluang sukses yang sangat besar, dimana profesi yang dibutuhkan secara global, dan peluang kerja di sektor publik sangatlah luas,” tuturnya.
Supriono mengharapkan para mahasiswa Fakultas Teknik Sriwijaya Tahun 2023 mampu berfikir secara terstruktur dan produktif, sehingga dapat menghasilkan karya nyata.
“Semua para mahasiswa dan mahasiswi/i Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Saya ingatkan bangsa ini menunggu karya-karya anda semua,” tandasnya.
BACA JUGA:Pelepasan Kontingen Raimuna Nasional Ke- XII Kwartir Cabang Lahat
Sementara Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Sriwijaya Dr. Saloma, S.T., M.T d menegaskan masa Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan tahapan dalam menyiapkan mahasiswa baru melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri.
Saloma menuturkan, jumlah mahasiswa dan mahasiswi baru jurusan teknik sipil berjumlah 132 orang.
“PKKMB diharapkan menjadi ajang implementasi mengenai Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta menjadi ajang penyadaran akan pentingnya pemahaman tentang globalisasi dan revolusi industri 4.0,” tutupnya.*