Palembang, Lahatpos.co – Gubernur Sumsel H Herman Deru berharap pembagian daging hewan kurban. Diberikan kepada masyarakat yang betul betul membutuhkan.
Sehingga dari daging hewan kurban yang diberikan setidaknya membantu asupan gizi.
"Harapannya saudara kita yang mustahik dapat menerima ini sehingga mereka juga dapat menikmati Hari Raya Idul Adha dengan adanya tambahan asupan daging dan protein," ujar Herman Deru.
Herman Deru juga optimis pembagian daging hewan kurban tetap sasaran.
Apalagi pengurus masjid langsung yang membagikannnya.
Setiap masjid memiliki data data mustahik yang ada disekitar masjid tersebut.
Seperti diketahui, dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, Gubernur Sumsel H Herman Deru menyerahkan bantuan sapi kurban ke sejumlah masjid di Sumsel, Rabu (28/6) siang.
Momen ini dimanfaatkan Gubernur Herman Deru untuk berbagi bersama seluruh masyarakat yang membutuhkan.
Sejumlah masjid yang disambangi rombongan Gubernur Herman Deru di antaranya adalah Masjid Darul Hijrah Lingkar Istana Kelurahan Demang Lebar Daun Kec. Ilir Barat I, Langgar Nurul Hilal Jalan Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I.
Musshollah Al Fallah Jalan Kapten Abdullah Lrg. Banyu Biru Kelurahan Talang Putri Plaju, PAUD KB Natasha Palembang Jalan Sukarno Hatta Lr. Musi Raya Karya Baru Kecamatan Alang-Alang Lebar serta Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo.
Di sela penyerahan sapi-sapi kurban itu, orang nomor satu di Sumsel tersebut mengatakan bahwa momen Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah adalah momen yang pas untuk berbagi kepada sesama.
Karena itu pula Ia mengingatkan agar panitia kurban di setiap masjid dapat membagikan dan mendistribusikan daging kurban tepat sasaran kepada mereka yang membutuhkan.
Iapun berharap kegiatan berbagi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Biarpun sedikit tolong diusahakan agar mereka yang membutuhkan semuanya kebagian," pesan Herman Deru.
Selain menyerahkan sapi kurban dari keluarganya, Gubernur Herman Deru juga menyerahkan bantuan sapi dari Presiden Jokowi untuk Masjid Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo.