Pemerintah Indonesia telah mencanangkan program Pos Binaan Terpadu (Posbindu) PTM melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat Penyakit Tidak Menular, merupakan Penyakit yang tidak memiliki tanda klinis secara khusus, sehingga menyebabkan seseorang tidak mengetahui dan menyadari kondisi tersebut sejak permulaan perjalanan penyakit.
Kondisi tersebut menyebabkan keterlambatan dalam penanganan dan menimbulkan komplikasi PTM, bahkan berakibat kematian.
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM adalah peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring terhadap faktor resiko PTM serta tindaklanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik.
Pelaksanaan tindak lanjutnya dalam bentuk konseling dan rujukan ke fasilitas pelayanan dasar.
Upaya pengembangan program Posbindu PTM sedang gencar dilakukan dan harapan kedepan Posbindu PTM dapat dijadikan ‘’kendaraan program‘’ pengendalian penyakit tidak menular di masyarakat.
Program Posbindu Lansia Supaya Efektif
Identifikasi Kelompok Potensial Lansia
Identifikasi merupakan kegiatan mencari, menemukan, mencatat data mengenai kelompok-kelompok masyarakat potensial yang merupakan sasaran subjek dalam pengembangan posbindu PTM.
Sosialisasi dan Advokasi
Dilakukan kepada kelompok potensial terpilih, mereka diberi informasi tentang besarnya dampak terkena PTM.
Pelatihan Kader Posyandu Lansia
Pelatihan merupakan kegiatan memberikan pengetahuan tentang PTM, faktor resiko, dampak dan upaya yang diperlukan dalam pencegahan dan pengendalian PTM.
Jenis-jenis penyakit tidak menular yang dapat menjadi fokus program Posbindu PTM.
a. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyakit yang menyerang organ jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan pada organ tersebut.
b. Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel/jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat dan tidak terkendali dan dapat menyebar ketempat lain dalam tubuh penderita.