Hingga sekarang hanya sekitar 8 perusahaan membantu.
“Nilai sumbangan pun bervariasi,” kata Herman.
Melihat kondisi ini, Herman merasa perjuangannya sia sia saja.
“Muncul pula beberapa Ormas (LSM) yang berperan sama seperti PPL-MB hingga akhirnya seperti berebut tua,” imbuhnya.
BACA JUGA:Sidang TPP Lapas Kelas IIA untuk Warga Binaan Pemasyarakatan ini
Sebaiknya, menurut Herman, beberapa Ormas lokal ini bergabung dengan Forum Kades agar bisa terakomodir semua apa yang diderita masyarakat.
Karena apa yang diderita oleh warga hanya kepala desa yang tau.
Merasa PPL-MB ini dianggap gagal dalam program penyaluran dana kompensasi dari perusahaan batu bara, Herman dengan berat hati mengundurkan diri dari Sekretaris Umum serta dari anggota PPL-MB.
“Walaupun saya di akte notaris pendirian ada saya sebagai sekretaris,” ucapnya.
BACA JUGA:Ini Nama nama Anggota Tim Plt Komite Fatwa Produk Halal
Nanti surat pengunduran diri Herman akan dilayangkan kepada Ketua Umum PPL-MB ibu Kartini, dan tembusannya akan dikirim juga kepada Penasehat Bupati Lahat, Camat Merapi Timur, dan Barat dan seluruh Kepala Desa Merapi, yang terakhir perusahaan batu bara serta subkon.
HermAn mengungkapkan, alasan mengundurkan diri sebagai anggota dan pengurus PPL-MB tersebut.
Selama ia selama jadi pengurus tidak bisa independen terhadap perusahaan.
Setiap ada masalah di perusahaan, ada masalah dampak lingkungan, serta yang lain lain, dirinya terbentur terkait dengan bantuan kompensai tersebut.
Akhirnya banyak diam saja.
Mohon kepada masyarakat menakluminya.