LAHATPOS.CO, Palembang - Gubernur Sumsel H. Herman Deru bersama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Komjen Pol (Purn) Dr. Petrus Reinhard Golose secara resmi melaunching Perkebunan Bersinar dan Desa Wisata Tematik Bersinar, di Griya Agung Kamis (2/3) pagi. Acara tersebut sekaligus dirangkaikan dengan Deklarasi Sumsel Bersih Narkoba (Bersinar).
Dalam sambutannya Kepala BNN RI Petrus Reinhard Golose tak hanya memuji Gubernur Herman Deru sebagai pemimpin daerah yang charming dan berwibawa. Namun menurutnya Gubernur Herman Deru juga mampu membawa perekonomian di Sumsel tangguh saat Covid 19 beberapa tahun terakhir.
Terkait pemilihan tempat launching ini, Petrus mengatakan memang memiliki alasan tersendiri. Saat ini di dunia terdata 275 juta orang terlibat penyalahgunaan narkoba. Sedangkan di Indonesia, jumlahnya mencapai 3,6 juta terlibat narkoba termasuk Sumsel dalam lima besarnya.
Saat ini yang menjadi salah satu fokus perhatian BNN adalah di bidang perkebunan yang memang cukup banyak di Sumsel. Berdasarkan pengamatan mereka, terutama di perkebunan kelapa sawit bagi masyarakat menengah ke bawah sangat kenal dengan istilah sawit tukar sabu atau STS.
" Ini yang paling pokok menjadi perhatian, karena itu juga kita luncurkan Perkebunan Bersinar agar tidak ada lagi STS itu," jelasnya.
Selain Gubernur Herman Deru, Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, S.IK, M.IK, juga tak luput mendapat apresiasi dari BNN. Kebijakannya yang extraordinary melarang orgen tunggal dengan musik remix dinilainya sangat membantu menekan penyebaran narkoba di kalangan masyarakat.
" Itu diskresi luar biasa. Dari lubuk hati yang paling dalam terimakasih atas dukungan dan terobosan pak Gubernur dan Kapolda dalam penanganan narkoba," jelasnya.
Dalam kesempatan itu Ia juga mencatat bahwa tingkat kejujuran masyarakat Sumsel yang dinilainya sangat baik. Seperti contohnya di kalangan mahasiswa yang jujur pernah mencoba narkoba saat mereka melakukan survei.
"Sesuai dengan hasil survei inilah yang kita jadikan PR bersama pak Gubernur dan Kapolda serta BNNP bagaimana agar kita bisa menyelamatkan orang-orang dari bahaya narkoba" jelasnya.
Dengan peluncuran dan deklarasi di Sumsel ini menurutnya semakin menguatkan tekad BNN RI agar dapat mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba di Indonesia khususnya Sumsel.
Ia juga mengapresiasi pengungkapan sabu yang begitu besar dilakukan BNNP Sumsel. Hal itu menurutnya juga menandai bahwa demand di Sumsel cukup tinggi sehingga harus diperbaiki bersama tidak bisa sendiri-sendiri dengan instansi terkait.
"Kunci pokoknya ada dua, pertama menekan demand dan kedua menekan suplai," jelas Petrus.
Sementara itu Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan partisipasi Kab/kota di Sumsel mewujudkan Sumsel Bersih Narkoba (bersinar) dengan membangun Perkebunan Desa Wisata Bersinar sangat diapresiasinya. Karena dengan gerakan tersebut artinya Pemprov maupun Pemkot dan Pemkab sudah berupaya mengajak semua elemen masyarakat untuk selalu sadar akan bahaya narkoba.
Menurutnya peluncuran program ini juga bertujuan mengingatkan para pemangku kebijakan di Sumsel terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba, terutama di kalangan pemuda yang harus disiapkan menyongsong bonus demografi 2-3 dekade kedepan.
"Untuk mempersiapkan generasi muda ini perlu persiapan dan tidak bisa dilakukan secara parsial tapi komperhensif bersama-sama karena ini adalah tanggungjawab bersama," jelasnya.