“Pamit maksudnya. Karena tidak lagi terpilih,” ujarnya, Sabtu 21 Januari 2023.
Sedangkan saat itu, antara PTBA dan Pemerintah Kabupaten Lahat sedang terjadi miskomunikasi.
H Samiri diminta untuk mempertemukan mereka kepada Bupati Lahat H Harunata.
Waktu itu, sulit mempertemukan mereka dengan Bupati Lahat H Harunata.
BACA JUGA:Polsek Pulau Pinang Gelar Jumat Curhat di Desa Jati, Yuk Kita Simak Agendanya
Tapi, melalui berbagai upaya, H Samiri menjembatani pertemuan itu.
“Seingat saja, waktu itu, hari Jumat, jam 3 sore, tanggal 30 Desember 2006. Terjadilah pertemuan antara mantan Pimpinan PTBA dengan Pak Harunata. Pertemuan berlangsung tertutup di ruang kerja Pak Harunata,” kenangnya.
Waktu itu Herman sebagai Ajudan Bupati Lahat H Harunata.
Harunata orang yang bijak dalam menghadapi persoalan.
BACA JUGA:Besok, Mantan Bupati Lahat H Harunata Dimakamkan
Menurut Samiri, Harunata sosok pemimpin yang tidak perlu dihormati, tapi dia (Harunata) adalah orang yang terhormat.
Di ruangan pertemuan itu, hanya ada tiga orang. Yakni, Bupati Lahat H Harunata, Direktur PTBA Ismet Harmaini, dan H Samiri. Pertemuan ini tertutup, tidak dipublikasikan kepada media sesuai permintaan Direktur PTBA waktu itu.
Dalam pertemuan itu, Direktur PTBA Ismet Harmaini dan Bupati Lahat H Harunata sempat bermaaf maaf. Karena waktu konflik PTBA dan Pemda Lahat sampai harus menjalani sidang ke Pengadilan.
Samiri sebetulnya, sosok yang sulit memuji orang. Tapi, kali ini, Samiri mengakui bahwa sosok Harunata memiliki kepribadian yang sangat baik. Contoh pemimpin bagi siapapun.
BACA JUGA:Breaking News, Harunata Dikabarkan Meninggal Dunia
H Samiri juga mengakui, jaman Bupati Lahat H Harunata, banyak tenaga honorer diangkat jadi PNS.