Investasi Hulu Migas 2022 Tertinggi Dalam Tujuh Tahun Terakhir

Rabu 18-01-2023,17:10 WIB
Reporter : Dian
Editor : Dian

Wahju menambahkan untuk capaian lifting minyak dan gas belum mencapai target yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya tingginya kejadian unplanned shutdown. 

Terkait hal tersebut, SKK Migas sudah melakukan audit maintenance dan menyusun langkah-langkah implementasinya, harapannya dengan fasilitas produksi yang semakin baik dapat mendukung kegiatan program yang masif di tahun 2023.

Keselamatan kesehatan kerja dan lindungan lingkungan (K3LL) adalah prioritas di industri hulu migas. 

BACA JUGA:Ini Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023

Capaian incident rate (IR) sebagai tolok ukur K3LL industri hulu migas. 

Pada tahun 2022 mencapai 0,25 atau lebih baik dibandingkan rata-rata IR hulu migas global yang sebesar 0,7. 

Terkait adanya incident yang terjadi di hulu migas, maka hal ini menjadi alert bagi SKK Migas untuk terus melakukan perbaikan”, kata Wahju.

Selain mendorong peningkatan aktivitas dan investasi, SKK Migas juga melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional hulu migas, sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi penerimaan negara dan imbal hasil yang optimal bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). 

BACA JUGA:Toyota Auto2000 Cuci Gudang, Ikuti Program ini

Deputi Keuangan dan Komersialisasi, Kurnia Chairi menyampaikan bahwa efisiensi operasional hulu migas terus meningkat. 

Tingginya aktvitasi operasional hulu migas, dapat dijaga seefisien mungkin. 

Efisiensi operasional hulu migas terlihat dari alokasi biaya cost recovery yang telah ditetapkan pada APBN sebesar US$ 8,65 miliar dapat digunakan dengan efisien sehingga hanya terealisasi sebesar US$ 7,8 miliar atau hanya sebesar 90,1% dari pagu anggaran. 

Di tengah tingginya harga energi dunia serta kemampuan menjaga biaya-biaya di industri hulu migas tetap efisien, menunjukkan bahwa daya saing industri ini terus mengalami peningkatan. 

BACA JUGA:Keren, Papan Ucapan Bupati Lahat Cik Ujang untuk Prof Dr Arif Satria Berjejer dengan Menteri Menteri

Hal ini juga sebagai bukti bahwa pengawasan oleh SKK Migas dapat dijalankan secara efektif sehingga mendorong peningkatan penerimaan negara yang lebih optimal”, imbuh Kurnia.

Sebagai dari hasil peningkatan investasi dan kemampuan menjaga biaya-biaya secara efisien, maka penerimaan negara dari hulu migas di tahun 2022 mencapai US$ 18,19 miliar atau setara dengan Rp 269 triliun atau 183% dari target yang ditetapkan US$ 9,95 miliar. 

Kategori :